Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Puisi-puisi Syaiful Darwis (2)

Sajak Kofe
22/7/2023 08:00
Puisi-puisi Syaiful Darwis (2)
(Ilustrasi: Sudi Purwono)

Ilustrasi: Sudi Purwono

Empat Mata Angin yang Bermukim di Mata Ibuku

1/
ketika ibu mengarahkan pandang ke utara
beriringlah kami mengarak Padaw Tuju Dulung¹
lima pilarnya terbungkus panji kuning, hijau, dan merah
warna yang berani. rekah yang menyaru nyali.
tetapi itulah warna suci yang kami punya
karena di tanah ini hitam telah menjadi emas 
maka emas tidak lagi suci 
               dicari 
               digali 
               dicuri

tujuh haluan perahu ini siap melayarkan syukur atas penghidupan
sebab percaya Tuhan senantiasa berkabar perihal kemakmuran di masa depan

setelah Padaw Tuju Dulung tuntas menyerap harap seluruh negeri
kami larungkan ia ke laut lepas nan luas
bukan kepada sungai yang telah lepas
karena saban tahun dirampas
guna mengalirkan emas
hitamlah muara kami, ibu!

2/
di penjuru yang lain
bagaimana tidak ibu terus terjaga saat memberi nama tempat itu 
ia layaknya berdoa melafalkannya. berulang-ulang serupa mantra
hingga benar mendulang kejayaan yang abadi 
terberkatilah nama yang lekat itu! 

relung tanah ini konon menyimpan permata
yang selalu berakhir di telinga kami sebagai cerita
meski sesekali benar dapat menyentuhnya-ketika berkhayal

bagi kami kejayaan bukanlah penawar cemas
selain telinga yang dihibur permata, ada mata menatap hampa
bersaksi ketika selimut salju 
di ujung timur tubuh ibu
perlahan luruh

berhari-hari kami mendiami lembah ini seraya menyembah
saat melintasi gugusan gunung 
doa-doa terus kami usung;
biarkanlah kami yang berambut ikal ini semakin legam dihantam terik
asalkan salju kembali abadi menyelimuti tubuhmu, ibu!

3/
tidak akan lega hati ibu sebelum angin muson bertiup ke selatan 
arak awan dan hujan turun 
menghidupi telaga yang telah lama mengering
dan ladang yang pecah berkeping

tidak sedikit pun kami sesali takdir yang bergantung pada angin
jika tidak mampu melahirkan padi
maka kami hidangkan kopi, kedelai, dan kemiri
kepada orang-orang yang lupa

secangkir kopi meski pahit ia juga menyimpan nasihat
sepotong tempe yang kita lahap ialah kedelai yang telah bermufakat
dan kemiri adalah penghuni dapur ibu 

4/
mata ibu akan berlinang saat kenangan menggenang perihal barat
maka aku sesekali menakutinya

ibu membenci barat karena ratusan tahun tubuhnya dilucuti sejengkal demi sejengkal
belasan tahun silam kami pun meratapi sekandung
yang terpejam menghadap ke barat
saat Tuhan membuat nyata penandanya

tetapi hari ini sesekali kami belajar dari barat
agar dapat membaca empat arah mata angin
agar pandai menafsir penanda alam raya
tentang tabiat api, air, tanah, dan udara
sehingga tidak kami biarkan usia ibu menjadi usai

Ciputat, 2023 

¹ Padaw Tuju Dulung: berasal dari bahasa suku Tidung di Kalimantan Utara, berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, yaitu Negara Bagian Sabah dan Sarawak. Artinya perahu tujuh haluan yang dilarung pada upacara Iraw Tengkayu. 

 

Baca juga: Puisi-puisi Yesmil Anwar
Baca juga: Puisi-puisi Vadim Shefner
Baca juga: Sajak Kofe, Warung Puisi Pascakontemporer Indonesia

 

 

 

 


Syaiful Alim Darwis, mahasiswa, lahir di Belawa, Wajo, Sulawesi Selatan, 22 Februari 2001. Saat ini menempuh pendidikan sarjana program studi S1 Tadris Biologi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Menyukai puisi sejak menginjak bangku sekolah. Beberapa karyanya pernah termuat di surat kabar daerah. Puisinya berjudul Petuah Tak Lekang Masa masuk sebagai finalis Sayembara Menulis Nasional yang digelar Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (SK-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iwan Jaconiah
Berita Lainnya