Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Prananda Rangkul Puan Disebut Bukti tak Ada Faksi di Internal PDIP

Akmad Fauzi
31/7/2025 16:53
Prananda Rangkul Puan Disebut Bukti tak Ada Faksi di Internal PDIP
foto: Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif, M. Prananda Prabowo (kir) dan Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani (tengah) saling rangkul di sela acara Bimtek PDIP di Bali.(Antara)

KETUA DPP PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus menepis spekulasi soal keberadaan faksi-faksi di internal partainya. Pernyataan itu disampaikan menanggapi momen kebersamaan antara Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif, M. Prananda Prabowo, dan Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dalam agenda bimbingan teknis (bimtek) partai di Sanur, Bali, Rabu (30/7).

Dalam kegiatan tersebut, Prananda tampak merangkul Puan saat mengantar Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menuju ruang pengarahan. Momen hangat itu disaksikan langsung Megawati yang terlihat tersenyum melihat keakraban dua anaknya.

"Kami melihat mas Prananda dan mbak Puan Maharani sebagai saudara dan pengurus partai tidak ada masalah," kata Deddy di Bali, Kamis (31/7).

Menurutnya, rangkulan antara Prananda dan Puan adalah hal wajar antara kakak dan adik. Namun, momen itu juga bisa dilihat sebagai bantahan terhadap spekulasi yang menyebut keduanya terlibat dalam faksi tertentu.

"Setahu saya tidak pernah ada faksi, yang ada adalah demokrasi, karena perbedaan pendapat itu selalu ada dalam politik. Kalau semua sependapat itu bukan partai politik. Kalau partai tidak berdinamika itu bukan partai," ujar Deddy. 

Beda Peran?

Deddy juga menjelaskan bahwa Prananda dan Puan memiliki peran yang berbeda dalam partai. Prananda lebih banyak berkutat pada pengembangan dan penguatan internal partai, sementara Puan cenderung fokus pada isu-isu kenegaraan dengan naluri politiknya yang kuat.

Dalam bimtek yang dihadiri sekitar 3.200 peserta dari anggota DPR RI hingga DPRD Fraksi PDIP se-Indonesia, Deddy menyebutkan bahwa konsolidasi dan kesolidan kader menjadi salah satu poin penting dalam pengarahan yang disampaikan Megawati.

Kapan Kongres?

Di tengah berlangsungnya bimtek tersebut, mencuat kabar bahwa PDIP akan menggelar Kongres VI secara mendadak di Bali. Kongres ini merupakan forum penting lima tahunan untuk menentukan arah kepemimpinan PDIP ke depan.

Dalam Rakernas V PDIP pada Mei 2024 lalu, sejumlah DPD telah menyampaikan aspirasi agar Megawati Soekarnoputri kembali memimpin PDIP untuk periode 2025-2030.

Ketika ditanya soal kemungkinan Kongres digelar di Bali, Deddy hanya menjawab singkat.

"Kapan pun (Megawati) ditetapkan (sebagai ketua umum kembali) itu lah waktunya, kapan itu? mari kita tunggu," ujarnya

Tujuan Bimtek?

Saat menyampaikan pengarahan dalam Bimtek untuk anggota legislatif Fraksi PDIP se-Indonesia, Megawati meminta kepada para kader PDIP untuk bersikap solid dan selalu mematuhi keputusan partai.

Dia pun meminta soliditas kader di semua tingkatan dan mengajak seluruh anggota legislatif PDIP untuk terus turun ke masyarakat. Mengutip ajaran Bung Karno, menurut dia, partai politik ialah tiang negara yang harus dijaga agar tetap kokoh.

"Kalau tiangnya rapuh, negara bisa runtuh. Kita pernah dijajah 3,5 abad, apa kita mau dijajah lagi? Jangan! Karena penjajahan itu sakit sekali,” kata Megawati. (Mal/P-3)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya