Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga menyebut berbagai pernyataan klarifikasi dari para alumni UGM tak akan meredakan polemik dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
“Penyebabnya, kredibilitas para alumni yang mengklarifikasi soal ijazah Jokowi relatif rendah. Oleh karena itu, para alumni tersebut tak cukup ampuh untuk mengubah kepercayaan masyarakat pada dugaan ijazah palsu,” kata Jamiluddin saat dikonfirmasi pada Senin (28/7).
Jamiluddin menilai persoalan utama terkait Ijazah Jokowi adalah mengenai masalah public trust atau kepercayaan publik. dengan demikian, siapapun pihak yang mencoba melakukan klarifikasi tak akan mampu meredam masalah tersebut.
“Dalam komunikasi politik, trust berpeluang diubah bila penyampai pesan adalah manusia atau lembaga yang dinilai kredibilitasnya tinggi,” jelas dia.
Jamiluddin mengatakan permasalahan simpang siur keaslian Ijazah Jokowi hanya bisa diatasi apabila pihak Jokowi mampu menunjukkan Ijazahnya kepada publik.
“Prasyarat tersebut tidak dipenuhi para alumni UGM yang melakukan klarifikasi saat reuni angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM. Sebab, mereka tidak bisa menunjukan bukti adanya iǰazah Jokowi atau foto bukti di wisuda,” imbuhnya.
Para alumni UGM hanya memberikan pengakuan mengatakan pernah kuliah bersama, termasuk saat KKN. Namun, bukti dalam pernyataan ini tidak cukup kuat untuk meyakinkan masyarakat yang meragukan keaslian ijazah Jokowi sebab tak ada pembuktian secara fisik.
“Pernyataan para alumni itu sama saja dengan pernyataan rektor UGM yang menyatakan hal senada tapi tidak bisa menunjukkan ijazah Jokowi atau bukti dokumentasi saat Jokowi di wisuda. Akibatnya, masyarakat tetap tidak mempercayai pernyataan rektor UGM,” jelasnya.
Untuk menyudahi polemik tersebut, kata Jamaluddin, Polda Metro Jaya sebaiknya menunjukan ijazah Jokowi ke khalayak secara terang benderang. Hal itu diperlukan karena yang diminta pihak-pihak yang kontra atau berseberangan, hanyalah melihat ijazah asli Jokowi.
“Ijazah tersebut juga perlu diuji di laboratorium yang disaksikan pihak-pihak yang terlibat polemik. Dengan cara itu, hasil forensik terhadap ijazah Jokowi akan dapat diterima semua pihak,” imbuhnya.
Selain itu, Polda Metro Jaya juga diimbau untuk tidak menetapkan dahulu tersangka dalam kasus ijazah Jokowi. Pasalnya, kalau hal itu dilakukan kepercayaan masyarakat terhadap Polda Metro Jaya akan semakin rendah.
“Jadi akan lebih elegan bila Polda Metro Jaya menetapkan tersangka bila sudah ada hasil forensik ijazah Jokowi. Dengan begitu, bukti hukum sangat kuat untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka,” jelasnya. (E-3)
Jokowi juga tetap mengakui bahwa Ir. Kasmujo juga pembimbingnya.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan isi hatinya soal tuduhan ijazah palsu dalam acara reuni ke-45 Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Penyidik Polda Metro masih menunggu hasil pendapat dari para ahli soal dugaan penghasutan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi)
Ade Ary mengatakan, proses penyelidikan tersebut juga mengacu pada hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri. Ia menegaskan, proses tersebut masih membutuhkan waktu.
Proses pendalaman ini membutuhkan waktu, kecermatan, ketelitian, jadi tim penyelidik masih terus mengumpulkan fakta-fakta guna mendapat cerita yang utuh dan lengkap.
Polda Metro Jaya untuk segera menuntaskan kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi demi kepastian hukum dan tak berlarut-larut
IJAZAH asli SMA dan Sarjana Fakultas Kehutanan UGM milik Presiden ke-7 RI Jokowi disita Tim Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan ijazah palsu miliknya
ROY Suryo Cs mendatangi Polda Metro Jaya terkait dengan tudingan ijazah palsu yang dilaporkan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), pada Senin (21/7).
POLITIKUS PDIP Aria Bima merespons pernyatan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang menilai ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu dan pemakzulan Gibran timbulkan asumsi liar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved