Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PRESIDEN Prabowo Subianto telah melantik 2.000 taruna menjadi perwira TNI/Polri lewat Upacara Prasetya Perwira (Praspa) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/7). Sebanyak 447 perwira di antaranya merupakan lulusan Akademi Kepolisian.
Peneliti kepolisian dari Institut for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengingatkan, para perwira muda polisi itu memiliki tantangan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Masyarakat, sambungnya, makin melek dengan teknologi digital dan demokrasi.
"Masyarakat makin paham hukum, bahkan bisa jadi lebih pintar daripada alumni akademi yang lebih dididik sebagai calon perwira dengan ilmu kepolisian yang spesifik," katanya kepada Media Indonesia, Rabu (23/7)
Oleh karena itu, tantangan terbesar yang dihadapi para perwira muda ke depan itu menurut Bambang adalah perubahan sosio-kultural masyarakat. Dengan demikian, ia meminta mereka untuk bersiap menggunakan pendekatan-pendekatan yang berbeda.
"Tidak mewarisi pola kultur lama dan harus open minded agar siap menghadapi perubahan sosio kultural masyarakat ke depan," jelas Bambang. (P-4)
POLRI menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara komprehensif. Selain menjalankan fungsi penegakan hukum,
Penanganan kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) di sejumlah kantor kepolisian yang penyidiknya merupakan seorang laki-laki, harusnya peyidik perempuan.
Prabowo berpesan kepada 2.000 perwira tersebut untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara.
Para tersangka memiliki peran berbeda dalam sindikat tersebut, mulai dari perekrut awal, perawat bayi, pembuat dokumen palsu, hingga pengiriman bayi ke luar negeri.
Tugas Polri tidaklah mudah karena banyak persoalan internal dan eksternal yang muncul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved