Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
POLITIKUS PDIP Aria Bima merespons pernyatan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang menilai ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu dan pemakzulan Wakil Presiden (wapres) Gibran Rakabuming Raka. Aria menyebut narasi yang disampaikan Jokowi tersebut menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. Pasalnya, ia menilai Jokowi memberikan pernyataan yang menimbulkan asumsi liar di tengah masyarakat.
"Narasi-narasi yang membuat suatu yang tidak jelas dan berdampak pada kebingungan publik seperti ada skenario skenario itu saya kira Pak Jokowi tau dari dulu ya di politik kayak gitu," ujar Aria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7).
"Ada skenario di belakang PDI, ada skenario di belakang Golkar, ada skenario di belakang tersangkanya pak Hasto dan Tom Lembong," ujarnya
Aria meminta Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI yang menjabat selama dua periode memberikan pernyataan yang mencerahkan bangsa.
"Pak Jokowi ini presiden dua kali, sebaiknya Pak Jokowi berbicara hal-hal yang besar, pikiran pikiran yang besar pikiran-pikiran yang strategis. Beliau harus memberikan pencerahan terhadap bangsa ini negara ini untuk lebih ke depan ya," ucap Aria
Meski demikian, Aria mengaku tak menyalahkan Jokowi atas pernyataannya. Namun, dia meminta agar pernyataan yang keluar lebih mengedepankan kebangsaan, daripada menanggapi soal isu ijazah palsu.
"Saya tidak menyalahkan pak jokwi menyampaikan hal itu ke publik tapi sebaiknya Pak Jokowi lebih menarasikan memberikan semangat di dalam kita berbangsa dan bernegara ini jangan publik di bawa ke hal yang terlalu kecil. Menurut saya soal ijazah ini juga terlalu berlebihan juga sehingga masalah masalah penting bangsa ini tidak menjadi wacana," ucapnya.
Seperti diberitakan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo menuding ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu dan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurut Jokowi, ada pihak yang sengaja ingin menurunkan namanya dan keluarganya di kancah politik nasional.
"Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ijazah palsu ini. Termasuk isu pemakzulan (Gibran). Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk mendowngrade. Buat saya biasa-biasa saja lah," kata Jokowi. (H-4)
Komisi X DPR RI meminta publik menghormati dan menjadikan penjelasan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenai keabsahan ijazah Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai rujukan utama.
Rivai menyebut saat itu kliennya melaporkan atas 24 peristiwa dugaan fitnah dan pencemaran nama baik yang merugikan Jokowi.
Abraham Samad diperiksa penyidik Polda Metro Jaya, Rabu (13/8) lantaran podcast atau siniar yang dibuatnya membahas tentang tudingan ijazah palsu Jokowi.
Saut memberikan dukungan saat mendampingi Abraham memenuhi panggilan pemeriksaan oleh Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
Abraham Samad diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terkait tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo
Kejagung menegaskan eksekusi penjara untuk Ketua Umum Solidaritas Merah Putih Silfester Matutina bersifat wajib, meski mengeklaim sudah berdamai dengan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Wapres Gibran tak menyalami sejumlah menteri dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer, beberapa waktu lalu, dinilai mengonfirmasi adanya hubungan yang renggang
MANTAN Presiden Joko Widodo menduga ada agenda besar politik untuk menggerus reputasinya di balik isu ijazah palsu dan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wapres.
Mantan Presiden Joko Widodo mencurigai ada agenda besar politik di balik polemik ijazah dan upaya pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Surat usulan pemakzulan terhadap Gibran telah dikirimkan Forum Purnawirawan TNI kepada MPR/DPR RI sejak bulan lalu.
KETUA DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti surat dari Forum Purnawirawan TNI yang mengusulkan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved