Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Kematian Diplomat Ahli Muda Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan, 39 masih misteri. Polri memastikan akan mengungkap kasus secara ilmiah.
"Sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Kapolda (Irjen Karyoto), ini akan diungkap secara scientific investigation. Jadi kita menunggu penyelidik, menunggu semua keterangan," kata Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, hari ini.
Reonald mengatakan, penyidik berhati-hati dalam menyimpulkan penyebab kematian korban. Saat ini pihak kepolisan masih menunggu hasil pemeriksaan laboraturium forensik.
Lebih lanjut, Reonald menerangkan hasil analisis CCTV di sekitar kamar korban. Sosok pria yang terlihat mondar-mandir di area kos, ipastikan adalah penjaga indekos yang sempat dihubungi tiga kali oleh istri korban. Penjaga indekos diminta untuk memastikan kondisi sang suami di kamar 105.
"Bahwa benar ada istri korban, itu menelpon tiga kali ke nomor penjaga kos. Kami jelaskan, yang pertama pada tanggal 7 Juli 2025, pukul 22.40, istri korban pertama kali menghubungi penjaga kos ke nomor handphone yang lama, namun tidak aktif, untuk meminta bantuan untuk cek kamar korban," ujar dia.
Reonald melanjutkan, sang istri kembali menghubungi nomor baru penjaga indekos pada 8 Juli 2025 sekira pukul 00.48 WIB. Sama seperti sebelumnya, sang istri meminta penjaga indekos mengecek kamar suaminya.
Namun, saat itu penjaga indekos belum langsung membuka kamar. Baru setelah ditelepon lagi pukul 05.27 WIB, penjaga menaruh curiga karena korban tak mengubris. Akhirnya, penjaga indekos membuka kamar dengan menjebol jendela.
"Jadi, itulah tiga kali istri korban menghubungi penjaga kos untuk mengecek kamar korban. Itulah kenapa penjaga kos bolak-balik sambil memeriksa kondisi kamarnya korban. Sehingga paginya baru dari penjaga korban untuk membuka kamar," erang Reonald.
Sebelumnya, mayat pria dengan kondisi kepala hingga wajah terbungkus lakban kuning ditemukan oleh penjaga indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Korban diketahui bernama Arya Daru Pangayunan, 39 asal Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jenazah korban telah diautopsi di RSCM, Jakarta. Polisi masih menganalisis hasilnya autopsi. Sementara itu, jenazah korban telah dimakamkan di kampung halaman, Bantul, Yogyakarta. (Yon/P-1)
Ketika penegakan hukum tertutup dari sorotan publik dan keluarga korban tidak memperoleh kejelasan, maka kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum berisiko tergerus.
Investigasi ini dilakukan Komnas HAM, melalui tugas dan kewenangan dalam Pasal 89 ayat (3) UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.
Ia mengatakan, jika memang tidak ditemukan unsur pidana, maka wajar bila kepolisian memilih diksi 'almarhum meninggal bukan akibat perbuatan pidana'.
Penyidik membutuhkan waktu untuk memastikan apakah bukti-bukti dan petunjuk yang telah dikumpulkan sejauh ini mengarah pada dugaan tindak pidana atau tidak.
Polisi mengungkap perkembangan terkini terkait kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan.
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menyebut ada tiga lokasi penting yang menjadi kunci untuk mengungkap misteri di balik kematian diplomat Kemenlu
Dari pantauan Media Indonesia, rumah orang tua almarhum di Dusun Jombang, Kapanewon Banguntapan, Bantul, tertutup rapat.
Anam mengatakan, dalam kegiatan evaluasi, penyidik Polda Metro Jaya menjelaskan rangkaian penyelidikan dari awal hingga hari ini.
Reonald menyebut penyidik telah mengantongi bukti digital siber yang bisa membuka fakta-fakta dalam telepon genggam itu di perangkat lain.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, selain terlilit lakban, ternyata wajah Arya Daru pun juga terbungkus dengan plastik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved