Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Kematian Diplomat Ahli Muda Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan, 39 masih misteri. Polri memastikan akan mengungkap kasus secara ilmiah.
"Sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Kapolda (Irjen Karyoto), ini akan diungkap secara scientific investigation. Jadi kita menunggu penyelidik, menunggu semua keterangan," kata Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, hari ini.
Reonald mengatakan, penyidik berhati-hati dalam menyimpulkan penyebab kematian korban. Saat ini pihak kepolisan masih menunggu hasil pemeriksaan laboraturium forensik.
Lebih lanjut, Reonald menerangkan hasil analisis CCTV di sekitar kamar korban. Sosok pria yang terlihat mondar-mandir di area kos, ipastikan adalah penjaga indekos yang sempat dihubungi tiga kali oleh istri korban. Penjaga indekos diminta untuk memastikan kondisi sang suami di kamar 105.
"Bahwa benar ada istri korban, itu menelpon tiga kali ke nomor penjaga kos. Kami jelaskan, yang pertama pada tanggal 7 Juli 2025, pukul 22.40, istri korban pertama kali menghubungi penjaga kos ke nomor handphone yang lama, namun tidak aktif, untuk meminta bantuan untuk cek kamar korban," ujar dia.
Reonald melanjutkan, sang istri kembali menghubungi nomor baru penjaga indekos pada 8 Juli 2025 sekira pukul 00.48 WIB. Sama seperti sebelumnya, sang istri meminta penjaga indekos mengecek kamar suaminya.
Namun, saat itu penjaga indekos belum langsung membuka kamar. Baru setelah ditelepon lagi pukul 05.27 WIB, penjaga menaruh curiga karena korban tak mengubris. Akhirnya, penjaga indekos membuka kamar dengan menjebol jendela.
"Jadi, itulah tiga kali istri korban menghubungi penjaga kos untuk mengecek kamar korban. Itulah kenapa penjaga kos bolak-balik sambil memeriksa kondisi kamarnya korban. Sehingga paginya baru dari penjaga korban untuk membuka kamar," erang Reonald.
Sebelumnya, mayat pria dengan kondisi kepala hingga wajah terbungkus lakban kuning ditemukan oleh penjaga indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Korban diketahui bernama Arya Daru Pangayunan, 39 asal Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jenazah korban telah diautopsi di RSCM, Jakarta. Polisi masih menganalisis hasilnya autopsi. Sementara itu, jenazah korban telah dimakamkan di kampung halaman, Bantul, Yogyakarta. (Yon/P-1)
Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki kepolisian saat ini, Bambang meyakini bahwa proses visum dan analisis forensik seharusnya tidak memakan waktu lama.
Aparat kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya seorang diplomat di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
KAPOLRI Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa kepolisian melakukan penyelidikan menyeluruh terkait kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat Kemenlu
Irjen Karyoto mengatakan banyak bukti yang perlu dipelajari penyelidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Tim Forensik. Baik CCTV, hasil autopsi, dan alat bukti digital.
Dalam rekaman CCTV, diplomat kementerian luar negeri ADP, masih beraktivitas pada Senin (7/7) malam, sebelum ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban kuning
Polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved