Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah Raihan merupakan pegawainya. Nama dia muncul dalam persidangan kasus judi online, disebut sebagai tenaga ahli Lembaga Antirasuah, yang menerima Rp200 juta dari salah satu terdakwa kasus judi online (judol).
“Kami sampaikan bahwa Saudara Raihan bukan pegawai KPK,” kata juru bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (19/6).
Budi mengatakan, Raihan pernah dipanggil sebagai narasumber dalam acara yang dibuat KPK. Itu pun, cuma bekerja beberapa jam.
“Sebagai narasumber jenis pekerjaannya adalah dukungan dan tentu tidak intensi satu kali, delapan jam sehari, dan tidak dalam waktu durasi yang begitu lama,” ucap Budi.
Raihan dipanggil sebagai narasumber karena KPK membutuhkan keahliannya. Budi tidak mengetahui asal usai dia mengaku sebagai pegawai KPK, padahal cuma kerja beberapa jam.
Karenanya, KPK juga tidak bisa melarang dia bekerja untuk instansi atau orang lain. Termasuk, jika terafiliasi dengan terdakwa kasus judi online.
“Jadi, memang di sana tidak mengikat kepada profesionalisme yang bersangkutan untuk kemudian mengerjakan proyek-proyek lain,” ucap Budi.
Meski begitu, KPK tetap mendalami fakta persidangan kasus judi online itu. Inspektorat akan melakukan penelusuran soal kemungkinan Reihan terafiliasi dengan pegawai KPK.
“KPK pastikan, inspektorat akan mendalami informasi ini, apakah ada dugaan pelanggaran yang terkait dengan KPK-nya,” ujar Budi. (Can/P-3)
Tren tutup muka ini masih menunjukkan bahwa korupsi menjadi aib bagi para tersangka.
Sebanyak Rp33 juta berhasil dikumpulkan pegawai KPK melalui metode zakat. Sementara itu, ada Rp12 juta infak yang juga terkumpul untuk menambah beasiswa yang diberikan.
Pembahasan dengan para pakar itu juga dilakukan untuk meyakinkan KPK dalam bekerja ke depannya.
Informasi terkait aliran dana itu juga didalami dengan memeriksa eks Senior Vice President Investasi Pasar Modal dan Pasar Uang Taspen Labuan Nababan.
KPK menyita Rp231 juta dalam OTT di Sumut. Namun, uang itu cuma sisa atas pembagian dana yang sudah terjadi.
Agus menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Menteri UMKM tersebut adalah contoh yang baik dan patut ditiru oleh pejabat lain maupun masyarakat luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved