Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia menggelar Indo Defence 2025. Perhelatan tersebut menjadi sorotan penting bagi dunia militer dan industri pertahanan nasional.
Guru besar dari Universitas Padjajaran (Unpad) sekaligus pengamat militer Muradi mengatakan industri pertahanan militer sangat berbeda dari industri lain. Ia mengatakan, kendati perhelatan tersebut sering dilaksanakan, namun belum tentu bisa meningkatkan industri pertahanan nasional.
Menurut Muradi, acara ini belum menjamin terjadinya lompatan signifikan dalam pengembangan industri dalam negeri.
“Indo Defence itu bagus secara simbolik. Tapi normatifnya, belum tentu bisa mendorong kemajuan signifikan. Karena akhirnya kembali ke soal siapa yang beli produknya, siapa yang kembangkan teknologinya,” ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (13/6).
Terdapat tiga tantangan besar yang melekat pada pengembangannya pertama yakni karena bergabung pada anggaran besar.
"Industri pertahanan tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan negara. Proses produksi dan risetnya menuntut anggaran yang sangat besar dan keberlanjutan jangka panjang," ungkap dia.
Lebih lanjut, butuh transfer teknologi, tidak semua teknologi militer dapat ditiru. Negara yang mengembangkan industri pertahanan harus membeli lisensi, hak produksi, atau melakukan transfer teknologi melalui mekanisme offset, yang tidak selalu mudah dan murah.
Ketiga, industri tersebut merupakan investasi jangka panjang dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk balik modal. "Tanpa dukungan penuh dari negara, banyak negara akhirnya menyerah karena rendahnya keuntungan jangka pendek," bebernya.
Realitas Industri Dalam Negeri
Muradi juga menyoroti terkait perkembangan PT Pindad. Ia menilai Pindad memiliki kualitas yang bagus, namun pasar industri senjata ringan di dunia sangat kompetitif.
“Senjata seperti pistol di Eropa harganya bisa di bawah 1.000 dolar. Tapi kalau beli dari Pindad, bisa sampai 100 juta rupiah per unit karena akumulasi biaya, termasuk izin, logistik, dan regulasi. Kita belum punya pasar domestik yang besar karena masyarakat sipil tidak bisa beli senjata api,” jelasnya.
Muradi mengatakan perlu pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir. Pertama, terkait dukungan anggaran negara harus hadir dan besar. "Investasi besar dalam research and development dan perlu akuisisi teknologi mutlahir dan harus membuka pasar melalui geopolitk."
Ia mengatakan, Industri pertahanan adalah industri strategis dan simbol kemandirian bangsa. Namun jalan ke sana tidak murah, tidak cepat, dan tidak sederhana.
"Diperlukan political will, investasi jangka panjang, dan dukungan penuh dari negara agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tapi juga produsen kekuatan militernya sendiri," pungkasnya. (Far/P-2)
BNI menggandeng PT Republik Korpora Indonesia (Republikorp) untuk menyediakan layanan perbankan dan solusi keuangan terintegrasi bagi pengembangan industri pertahanan nasional.
Penguatan pertahanan nasional selain berasal dari dukungan masyarakat sendiri juga membutuhkan sumber teknologi dari berbagai pihak.
PRESIDEN Prabowo Subianto resmi membuka perhelatan Indo Defence 2025 di Jiexpo Kemayoran Jakarta, yang berlangsung pada 11-14 Juni 2025.
AJANG Indo Defence 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan menjadi momentum penting untuk melakukan penguatan industri pertahanan di Tanah Air.
PAMERAN pertahanan terbesar di Indonesia yakni Indo Exhibition di Expo Kemayoran. PT Sentra Surya Ekajaya (SSE) menampilkan kendaraan tempur taktis
Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin bersama Wamenhan Donny Taufanto meninjau kesiapan Indo Defence 2024 di JIEXPO Kemayoran jelang pembukaan pada 11 Juni 2025.
Ajang Indo Defence yang kesepuluh ini jadi sarana pertemuan antara produsen dan konsumen maupun produksi bertemu dengan sesama produsen.
Rencananya, Indo Defence 2024 akan dihadiri 13 Menteri Pertahanan dari pelbagai negara.
Permohonan uji materi itu dicabut lantaran sudah kehilangan objek setelah DPR dan pemerintah mengesahkan revisi UU TNI
Kemhan menegaskan rencana pengembangan kekuatan dengan membentuk 500 batalion bukan dalam waktu singkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved