Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DUA jenazah pendulang emas yang tewas dibunuh kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan selesai divisum di RSUD Dekai. Luka-luka yang dialami korban terlihat mengenaskan.
Direktur RSUD Dekai, dr. Glent M. Nurtanio mengatakan jenazah tiba di RSUD Dekai pada Kamis, 10 April 2025 pukul 15.30 WIT. Dari pemeriksaan awal ia menemukan bahwa telah terjadi proses dekomposisi.
"Ditandai dengan pembengkakan tubuh, kulit ari mengelupas, perubahan warna kulit, dan banyaknya larva atau belatung. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang mengeluarkan gas dari dalam tubuh," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 April 2025.
Glent menyebut bahwa keterbatasan fasilitas, terutama lemari pendingin, menjadi tantangan dalam penanganan jenazah. Maka itu, pemeriksaan jenazah harus dilakukan sesegera mungkin.
"Dan jenazah segera dimakamkan untuk mencegah risiko infeksius yang terus berkembang,” ungkap Glent.
Kemudian, Glent memerinci dari hasil visum, korban pertama seorang laki-laki, ditemukan mengenakan sepatu boots hijau, kaos kaki merah, celana pendek, dan kaos lengan panjang hitam. Ia mengalami luka parah di wajah, luka robek pada leher, bagian pipi kiri, hingga leher bawah hilang, luka tusuk di perut kiri, dan luka bacok di punggung.
Korban kedua, yang juga laki-laki mengenakan boots hijau, celana pendek bermotif kotak putih dilapisi celana panjang cokelat, dan tiga lapis kaos. Ia mengalami luka tusuk tombak di dada, anak panah bersarang di perut kanan, tangan kanan dan kiri terputus, luka terbuka di punggung, luka robek di tengkuk leher, dan sejumlah luka memar lainnya.
Sementara itu, Karumkit Bhayangkara Tingkat II Jayapura, AKBP Rommy Sebastian menyampaikan bahwa proses identifikasi dilakukan melalui prosedur ketat dalam operasi DVI. Tujuannya agar identitas korban dapat dipastikan secara akurat dan diserahkan kepada keluarga yang berhak.
Ia memerinci dua tahapan penting dalam proses identifikasi. Pertama, data antemortem, berupa data diri korban semasa hidup, rekam medis, dan rekam gigi.
LProperti pribadi terakhir yang dikenakan (diperoleh dari pihak keluarga)," ucapnya.
Kedua, data postmortem yang meliputi pemeriksaan fisik luar oleh tim forensik RS Bhayangkara Jayapura. Kemudian, pengambilan sidik jari, pemeriksaan gigi oleh dokter gigi forensik, dan pengambilan sampel untuk uji laboratorium lanjutan.
“Setelah data antemortem dan postmortem kami cocokkan, identitas korban akan disahkan. Penyerahan jenazah kepada keluarga juga kami koordinasikan agar berjalan tertib,” ungkapnya.
Peristiwa pembunuhan ini terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo. Sebanyak 11 pendulang emas tewas karena mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah.
Dari 11 korban meninggal akibat penembakan oleh KKB Papua di Yahukimo tersebut, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara itu, lima lainnya masih dalam proses identifikasi. Polisi telah mengerahkan tim yang terdiri dari 15 personel Polres Asmat dan 11 personel gabungan dari Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz untuk memburu pelaku diduga kuat KKB. Satgas Ops Damai Cartenz dipastikan akan menindaklanjuti kasus pembunuhan itu melalui langkah hukum yang terukur dan profesional. (H-3)
WAKIL Bupati Jayawijaya Papua, Ronny Elopere mengecam serangan kelompok sparatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang menembak mati 2 warga sipil.
Indrajaya mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku kejahatan, seraya mengatakan pelanggaran tersebut tidak dapat diampuni.
Jalur dialog secara intensif harus dibuka oleh pemerintah karena situasi kekerasan di Bumi Papua terus berlangsung sejak lama.
Evakuasi jenazah korban penyerangan KKB menghadapi kendala berat karena lokasi kejadian berada di area hutan lebat dengan akses transportasi terbatas.
Puan lantas menyatakan bahwa DPR RI, khususnya Komisi I dan III, memiliki wewenang konstitusional untuk mengawasi kebijakan pertahanan, keamanan, serta hukum dan HAM.
SEORANG anggota Polri berinisial Bripda LO ditangkap karena menjual amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Ia bertugas di Polres Lanny Jaya, Papua Pegunungan,
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan bahwa pihak yang paling mengetahui kasus serangan itu adalah jajaran TNI dan Polri yang bertugas di daerah tersebut.
Komnas HAM RI mengecam tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang membunuh sedikitnya 11 warga sipil yang bekerja sebagai pendulang emas di Yahukimo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved