Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
POLISI masih mengidentifikasi lima dari 11 orang pendulang emas yang menjadi korban pembunuhan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Sementara, enam korban lainnya telah teridentifikasi.
"Bahwasannya ada 11 orang yang meninggal dunia masih akan kita identifikasi kembali," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo dalam keterangannya, Kamis (10/4).
Peristiwa penganiaya yang menegaskan 11 orang ini terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo. Informasi awal diperoleh pada 7 April 2025 malam, yang diperkuat dengan kesaksian salah seorang korban selamat yang kini mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.
Berdasarkan informasi yang diterima, korban pembunuhan mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah. Dari 11 korban meninggal dunia, enam korban di antaranya yang tridentifikasi yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu.
Selain proses identifikasi, polisi juga tengah mengevakuasi warga pendulang emas yang selamat. Proses evakuasi dilakukan oleh Tim Satgas Operasi Damai Cartenz bersama TNI.
"Karena medan yang cukup berat, maka perencanaan ini harus dilaksanakan dengan matang," ungkap Yusuf.
Di samping itu, Polisi telah mengerahkan tim yang terdiri dari 15 personel Polres Asmat dan 11 personel gabungan dari Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz. Tim itu tengah berada di Kampung Mabul untuk memburu pelaku pembunuhan, diduga kuat kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama. (Yon/P-3)
Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan setelah mendapatkan informasi masyarakat terkait keberadaan pelaku yang sedang berada di salah satu puskesmas
Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz terus berupaya memberantas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua
Akibat insiden itu korban mengalami sejumlah luka bacok pada bagian tubuhnya serta luka tembak di dada. Saat ini korban telah dievakuasi ke Jayapura.
Saat memasuki dalam rumah, istri korban, Ratna Nurlaela Sari, tidak kuat menahan tangis histeris dan meminta peti jenazah dibongkar. Keluarga yang lain sempat ada yang pingsan.
Iptu Tomi hilang saat menyeberangi Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, pada 18 Desember 2024, dalam operasi penangkapan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Komnas HAM RI mengecam aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembak tim operasi pencarian Iptu TomiĀ
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved