Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kapuspen TNI : TNI tak Tinggal Diam terhadap Aksi Biadab yang Ancam Stabilitas dan Keamanan di Papua

Yakub Pratama Wijayaatmaja
25/3/2025 13:27
Kapuspen TNI : TNI tak Tinggal Diam terhadap Aksi Biadab yang Ancam Stabilitas dan Keamanan di Papua
Foto lokasi penyerangan di Yahukimo, Papua dari udara(Marcellinus Kelen/MI)

 

KEPALA Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap tindakan yang diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.  Serangan ini menurutnya dilakukan oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Elkius Kobak, yang sebelumnya meminta sejumlah uang kepada para tenaga pengajar.

Permintaan tersebut tidak dipenuhi, sehingga kelompok ini melakukan aksi kekerasan pembunuhan, dan menganiaya enam orang guru, membakar gedung sekolah dan rumah guru, hingga menimbulkan ketakutan di masyarakat.

Penyerangan yang diduga dilakukan KKB mengakibatkan satu orang guru meninggal dunia dan enam guru lainnya luka-luka di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025).

Kristomei menyebut pihaknya akan menangkap KKB yang mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas keamanan di Papua.

“TNI tidak akan tinggal diam terhadap aksi-aksi biadab dan pengecut yang mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas keamanan di Papua,” ungkap Kristomei, Selasa (25/3).

“TNI telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi korban, mengamankan wilayah, dan mendukung pemulihan situasi pasca tindakan biadab dan pengecut dari OPM,” imbuh dia.


Kristomei membeberkan TNI bersama aparat terkait telah berhasil mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Yahukimo ke Jayapura.

Saat ini, kata Kristomei, TNI juga meningkatkan pengamanan di wilayah rawan dan terus berkoordinasi  dengan pemerintah daerah untuk menindak tegas pelaku serangan tersebut.

"Keberadaan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Papua sangat penting bagi kemajuan dan masa depan masyarakat setempat," pungkas Kristomei.

Kristomei mengemukakan TNI akan terus mendukung perlindungan masyarakat sipil serta memastikan keamanan di wilayah yang berpotensi mengalami gangguan keamanan. 

Diberitakan, sebanyak tujuh orang guru dan tenaga kesehatan diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3/2025). Akibat serangan tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia, sementara enam lainnya mengalami luka-luka.
 
Seperti dilaporkan, dari tujuh orang yang diserang, enam orang korban di antaranya berasal dari NTT dan satu orang dari Sorong, Papua Barat Daya. Para korban terdiri dari enam guru dan satu tenaga kesehatan. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya