Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENDIRI Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi perlu mengambil cuti atau bahkan mundur dari jabatannya.
Hal itu dikatakan Ray disebabkan respons Hasan dalam kasus pengiriman kepala babi kepada wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica). Hasan menyarankan agar kepala babi itu dimasak.
“Sebaiknya saudara Hasan Nasbi untuk mengambil cuti atau bahkan mundur dari jabatannya. Mungkin beliau sedang mengalami persoalan yang rumit. Dengan cuti, saudara Hasan Nasbi kiranya bisa lebih fokus untuk menyelesaikan persoalan rumit tersebut,” ungkap Ray, Minggu (23/3).
“Tapi jika memang posisi ini dirasa tidak lagi sesuai dan pas dengan beliau, memilih mundur merupakan jalan terhormat,” tambahnya.
Ray meminta agar Hasan kembali ke kampus atau dunia akademik. Menurut Ray, politik telah mengubah karakter cendekiawan Hasan menjadi politisi yang umumnya dikenal dalam kultur politik Indonesia.
Ray menyebut Hasan melihat politik sebagai ajang perebutan kekuasaan, bukan perwujudan idealisme dan intelektualisme.
“Tentu, tak kalah pentingnya agar saudara Hasan Nasbi meminta maaf, bukan saja kepada Tempo, tapi juga kepada rakyat Indonesia,” tegasnya.
Kata-kata yang disampaikan Hasan menyiratkan bahwa pemerintah tidak peduli pada keselamatan warga negara.
Ray juga menuturkan pengabaian pemerintah atas teror terhadap Tempo memberi sinyal bahwa kebebasan berpendapat tidak dijamin oleh pemerintah.
“Mereka yang umumnya kritikus pemerintah dipersilakan untuk menyelesaikan sendiri masalah mereka jika menemukan teror atas mereka,” ujarnya.
“Makin sulitnya berharap kata-kata santun keluar dari para pejabat negara. Sebelumnya kata "ndasmu", "Elu aja yang gelap", kini (kepala babi) bisa dimasak,” tandas Ray. (Ykb/I-1)
SEKRETARIS Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya membantah Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Hasan Nasbi mundur dari jabatannya.
KEPALA Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi merespon kasus pengiriman kepala babi kepada wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica)
Dewan Pers mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengusut tuntas pelaku teror kepala babi dan bangkai tikus ke kantor media Tempo.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyesalkan insiden pengiriman kepala babi kepada Tempo, seraya mendorong agar media tersebut melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
PEMIMPIN Redaksi Tempo Setri Yasra menyerahkan barang bukti berupa rekaman CCTV terkait peristiwa dugaan teror pengiriman kepala babi terhadap jurnalis, Francisca Christy Rosana
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved