Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan berkomitmen memerangi aktivitas judi online (judol) yang kian marak di era transformasi digital. Aktivitas judol adalah musuh bersama dan harus diberantas hingga akar-akarnya. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria saat menghadiri Komdigi 5K Fun Run bertema 'Lari dari Judol' di kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Nezar menyampaikan fakta mencengangkan tentang fenomena judol harus diperangi.
“Saat ini, terdapat empat juta orang pemakai internet di Indonesia yang bermain judol setiap harinya, termasuk 80 ribu di antaranya adalah anak-anak,” ujar Nezar, Jakarta, Minggu (29/12).
Dia menegaskan aktivitas judol merupakan masalah besar dan musuh bersama. Sebab, judol memiliki dampak negatif bagi masyarakat maupun negara. Nezar menyoroti nilai transaksi dari aktivitas judol yang telah mencapai angka fantastis, yaitu hampir Rp900 triliun berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hingga Desember 2024, Komdigi telah menurunkan lebih dari 5,5 juta konten.
“Bayangkan, uang sebesar itu seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih produktif dan bermanfaat bagi rakyat. Namun, uang tersebut tersedot ke dalam permainan yang merugikan,” tegas dia.
Nezar menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam melawan praktik dan aktivitas judol. Komdigi akan mengambil langkah tegas, termasuk meningkatkan edukasi publik mengenai dampak negatif judol. Nezar juga mengimbau masyarakat aktif saling mengingatkan kepada keluarga, kerabat, maupun lingkungan sekitar.
Komdigi 5K Fun Run digelar sebagai salah satu langkah inovatif untuk menyatukan tekad dan membangun kolaborasi lintas sektor memberantas judol. Kegiatan yang diikuti sekitar 800 peserta tersebut menjadi rangkaian dari kampanye edukasi dan olahraga oleh Kemkomdigi bertajuk 'Lari dari Judol' yang telah digelar sejak 27 Desember 2024.
Peserta berasal dari berbagai latar belakang, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), pekerja swasta, hingga wartawan media nasional. Mengenakan kaos biru, mereka tampak antusias sejak pagi di kawasan GBK.
“Kami harap semangat dari kegiatan ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus bergandeng tangan memberantas judol dengan semangat yang menyala-nyala,” ujar Nezar.
Sementara itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Komdigi, Marroli Jeni Indarto, mengingatkan generasi muda agar selalu mewaspadai jebakan judol. Sebab, judol banyak menyasar anak muda dengan iming-iming kemenangan cepat. "Padahal, yang mereka lawan adalah algoritma, sehingga sangat mustahil untuk menang,” ujar dia.
Acara yang turut dihadiri sejumlah pejabat Kemkomdigi ini, seperti Plt. Dirjen Ekosistem Digital Wayan Toni Supriyanto, Plt. Dirjen KPM Molly Prabawaty, dan Irjen Komdigi Tri Hardiyanto, menjadi momentum untuk menyongsong 2025 dengan tekad baru. Dengan langkah nyata seperti Komdigi 5K Fun Run, Komdigi berharap dapat menyebarkan pesan kuat, judi online bukan sekadar permainan, tetapi ancaman serius yang harus dilawan bersama-sama.
“Mari kita songsong tahun baru dengan semangat menyala untuk memberantas judol. Selamat berlari dan menikmati pagi ini,” ujar Nezar. (AZF/I-2)
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar meminta Kementerian Sosial dan PPATK memperketat pengawasan agar dana bansos tidak disalahgunakan untuk judi online.
PEMERINTAH menepis tudingan adanya keinginan untuk memata-matai masyarakat dalam skema pembayaran Payment ID yang sedang disiapkan oleh Bank Indonesia (BI).
KEPALA Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengingatkan masyarakat akan bahaya judi online (judol) yang bisa menyebabkan depresi.
APARAT Satreskrim Polresta Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil membongkar praktik jual beli data pribadi yang digunakan untuk transaksi judi online.
Pemerintah jangan buru-buru menuding banyak penerima bantuan sosial (bansos) bermain judi online (judol) sehingga perlu ditelusuri lebih dalam.
PPATK menemukan bahwa sebagian penerima bansos tercatat sebagai pegawai BUMN hingga eksekutif manajerial.
SEKTOR pekerja migran Indonesia (PMI) tengah menghadapi tantangan baru yang semakin kompleks dan mengkhawatirkan.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar meminta Kementerian Sosial dan PPATK memperketat pengawasan agar dana bansos tidak disalahgunakan untuk judi online.
KEPALA Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengingatkan masyarakat akan bahaya judi online (judol) yang bisa menyebabkan depresi.
PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan akan melakukan pemblokiran dompet digital (e-wallet) yang terindikasi terlibat dalam praktik judi online (judol).
PPATK menemukan bahwa sebagian penerima bansos tercatat sebagai pegawai BUMN hingga eksekutif manajerial.
KADIV Humas Jogja Police Watch, Baharuddin Kamba menilai ada kejanggalan dalam penangkapan lima orang sebagai tersangka dalam praktik judi online (judol) di daerah Banguntapan, Bantul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved