Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KOORDINATOR Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai, pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang akan memaafkan dan memberikan kesempatan para koruptor untuk tobat dengan syarat harus mengembalikan uang rakyat yang dicuri, akan sangat sulit dilaksanakan.
“Saya hanya mempertanyakan efektivitas seruan itu, karena koruptor yang disidangkan saja sering mengaku tidak korupsi, bagaimana caranya kemudian koruptor ini seakan-akan (bisa) diambil hatinya supaya mengembalikan uang yang dicurinya,” ujarnya kepada Media Indonesia pada Kamis (18/12).
Menurut Boyamin, mustahil membuat para koruptor menyadari kesalahan dan perilaku jahatnya hanya dengan sebuah seruan normatif dalam pidato presiden.
“Jadi tidak mungkin rasanya mereka mengaku dan menyerahkan kepada Pemerintah sesuai anjuran Pak Prabowo, karen ketika diproses hukum saja mereka masih mangkir,” jelasnya.
Kendati demikian, Boyamin memaknai seruan Presiden tersebut sebagai pendekatan yang ‘murah meriah’ untuk mengembalikan aset negara melalui mediasi personal. Menurutnya, itu jauh lebih murah jika dibandingkan dengan metode hukum melalui jalur persidangan.
“Jadi saya kira itu strategi untuk mengembalikan uang yang telah dicuri, karena kalau nanti kalau disidangkan juga belum tentu uang penggantinya maksimal, tapi justru kita kehabisan biaya untuk menangani perkara pemberantasan korupsi pada penegakan hukumnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Boyamin menegaskan bahwa pasal 4 undang-undang No. 31 tahun 199 tentang pemberantasan korupsi dengan tegas mengatakan, pengembalian kerugian negara tidak dapat menghapus pidana.
“Jadi itu artinya, pada saat penyelidikan atau bahkan saat koruptor rela mengembalikan uang yang dikorupsikan, maka kerugian memang tidak muncul sehingga hangus, tapi tetap perbuatannya tetap dianggap sebagai kriminal kejahatan yaitu korupsi,” ungkapnya.
Selain itu, Boyamin menyebutkan bahwa Presiden melalui Kejaksaan Agung masih bisa memberikan pengampunan kepada koruptor yang telah mengembalikan aset negara. Hal itu kata Boyamin, bisa dilakukan saat belum terjadi proses penyelidikan dan penyidikan secara hukum.
“Disebut korupsi karena ada kerugian negara dan sepanjang kerugian negara itu sudah dikembalikan ya boleh saja diampuni, selagi belum proses penyelidikan dan penyidikan juga belum dituntut. Seruan Prabowo bisa aja dilaksanakan jika kondisinya demikian,” imbuhnya.
Namun, Boyamin menegaskan bahwa pengampunan itu hanya bisa diberikan kepada tersangka korupsi yang disebabkan oleh kelalaian administrasi, bukan pada kasus korupsi yang dilakukan dengan kejahatan sengaja.
“Jika diketahui bahwa mereka memang melakukan korupsi itu dengan niat yang jahatnya sudah kelihatan dengan mens rea ya tidak bisa diampuni, tapi kalau mereka dinyatakan korupsi karena hanya kesalahan prosedur itu bisa,” jelasnya.
Jika pemerintah berencana menjalankan sistem pengampunan kepada koruptor yang telah mengembalikan aset negara, Boyamin mendorong agar diterapkan sistem pemulihan bagi individu dan organisasi agar tak kembali melakukan korupsi.
“Kalau kita mau seperti Negara Amerika, koruptor bisa diampuni, tapi setelah itu dibuat treatment untuk tidak korupsi lagi secara perusahaan atau individu, cara itu baru bisa dijalankan dengan istilah amnesti atau pengampunan dan pemutihan,” pungkasnya. (Dev/I-2)
DI suatu seminar pendidikan, ahli pendidikan AS, John W Gardner, berbincang dengan Martin Luther King Jr.
“Bila etis menjadi asas dan dipatuhi, maka bangsa ini terjaga kehormatannya. Tak ada lagi yang berani menabrak etika dan mempertontonkannya kepada masyarakat. Kualitas pemilu pun terjaga.
CALON presiden Anies Baswedan mengingatkan dunia akan menyaksikan proses pemungutan suara pada 14 Februari mendatang. Pesta demokrasi ini harus diselanggarkan dengan penuh kejujuran.
Saat peringatan Isra Miraj berharap Pilpres 2024 akan berjalan dengan jujur dan adil (Jurdil), dengan harapan semua berjalan dengan damai.
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama meminta masyarakat mengwal pemilu 2024 sehingga tidak terjadi kecurangan.
KEJAKSAAN Agung (Kejagung) menetapkan Cheryl Darmadi sebagai daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit
pengerahan rantis TNI di kantor Kejaksaan Agung jangan sampai menimbulkan kekhawatiran adanya tindakan intimidatif.
Kendaraan taktis tersebut merupakan bagian dari pengamanan sekretariat tim gabungan Satgas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH)
Sistem serta proses penegakkan hukum di Indonesia dituding sebagai alat permainan politik semata.
Mobil-mobil mewah tersebut terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
KEJAKSAAN Agung (Kejagung) menegaskan terdakwa kasus dugaan korupsi importasi gula Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong akan bebas dari tahanan Jumat (1/8/2025) malam ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved