Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Utusan Khusus Presiden Bidang Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, yang menghina pedagang es teh di ruang publik, akhirnya menyampaikan permohonan maaf. Dia memohon maaf kepada masyarakat atas keributan yang ia buat. Hal ini menjadi bahan introspeksi bagi Gus Miftah untuk lebih berhati-hati dalam berbicara di depan publik.
"Saya Miftah Maulana Habiburrahman, dengan kerendahan hati, meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapapun. Maka atas candaan itu, saya meminta maaf secara langsung dan mudah-mudahan dibukanakan pintu maaf," ujar Gus Miftah.
Ia mengaku kejadian tersebut akan menjadi pengalaman berharga bagi dirinya dan menjadi momentum introspeksi diri untuk lebih berhati-hati dalam bersikap.
"Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih hati-hati berbicara di depan masyarakat," imbuhnya.
Gus Miftah pun sudah mengunjungi rumah pedagang es teh yang ia hina sebelumnya. Dalam video kunjungan itu, terlihat Gus Miftah memeluk pedagang tersebut sambil meminta maaf, dan mereka pun tertawa bersama.
Baru-baru ini, Gus Miftah menjadi viral di media sosial setelah sebuah video yang memperlihatkan dirinya menghina seorang pedagang es teh. Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat mengeluarkan kata-kata kasar kepada penjual es teh dalam sebuah acara kajian. Ia duduk di atas panggung sambil mengolok-olok penjual es teh tersebut, yang membuat para hadirin tertawa. Namun, perilaku Gus Miftah ini menuai kritik dari warganet, yang menganggap sikap tersebut tidak pantas, mengingat Gus Miftah adalah seorang pendakwah dan pejabat penting.
Karena isu tersebut, Gerindra, Partai Presiden Prabowo Subianto mendesak Gus Miftah untuk meminta maaf kepada penjual es teh itu. Dalam akun instagram @gerindra memposting video Prabowo dengan caption “Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk meminta maaf ke Bapak Penjual Es. Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan. Terima kasih." (Ant/Z-11)
Lalu apa yang seharusnya dilakukan agar hal serupa tak terulang oleh siapa pun, terlebih penceramah atau pejabat?
Gus Miftah merasa senang karena disambut baik Anies dan melakukan shalat jamaah bersama sebelum menyampaikan tausiyah.
Pemeluk agama harus menyatakan ajaran agamanya masing-masing adalah benar. Tapi tak boleh menyalahkan agama orang lain.
GUS Miftah dibuat terkesima mendengar kisah sukses mendiang H. Muhammad Tedy Thohir, ayah kandung dari Menteri BUMN Erick Thohir .
GUS Miftah saat ceramah di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa hari lalu, berbicara soal larangan menggunakan speaker saat tadarus Al-Quran di bulan Ramadan.
Miftah Maulana Habiburrahman, yang lebih dikenal dengan Gus Miftah, lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981. Ia merupakan seorang ulama, dai, dan pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Jogja.
Menag Nasaruddin Umar berharap kasus yang menimpa Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana atau dipanggil Gus Miftah menjadi pembelajaran agar pejabat bisa mengontrol diri di depan publik.
Seiring viralnya video Gus Miftah yang menimbulkan kritikan, muncul video lama Ustaz Abdul Somad atau biasa dikenal juga dengan inisialnya, UAS, saat ceramah dan ada pedagang es.
Yang bersangkutan dianggap telah melanggar sumpah jabatan, yang mesti seadil-adilnya dan selurus-lurusnya berpihak pada kepentingan rakyat sebagai pemilik mandat.
Dalam acara tersebut, Gus Miftah melontarkan ejekan menggunakan kata 'goblok' yang ditujukan kepada pedagang kaki lima atau PKL penjual es teh.
PENDAKWAH Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah meminta maaf atas ucapannya yang dinilai menghina pedagang kaki lima atau PKL penjual es teh di acara tabligh akbar yang dihadirinya.
PENDAKWAH KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha enggan menanggapi terkait viralnya lontaran bernada menghina yang dilakukan Gus Miftah di sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved