Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENJABAT (PJ) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (2/12) malam. Ia merupakan pejabat pusat. Risnandar Mahiwa yang berusia 41 tahun sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Organisasi Kemasyarakatan (2021-2022), dan Kepala Bagian Umum Sekretariat Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (2018 - sekarang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Risnandar dilantk menjadi PJ Wali Kota Pekanbaru sekitar tujuh bulan lalu atau pada Rabu (22/5) oleh PJ Gubernur Riau SF Hariyanto di Gedung Daerah Riau.
Risnandar Mahiwa kelahiran Luwuk, Sulawesi Tengah 6 Juli 1983 menamatkan pendidikan di D4 Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri/STPDN tahun 2006. Kemudian mengambil gelar magister di Prodi Magister Administrasi Pemerintahan Daerah Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2009.
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membenarkan penangkapan terhadap Risnandar Mahiwa. "Iya benar, penangkapan terhadap Pj Wali Kota Pekanbaru," kata Yohanis.
PJ Wali Kota Pekambaru Risnandar Mahiwa ditangkap KPK sekitar pukul 19.00 WIB, Rabu (2/12) malam di Komplek Perkantoran Pemkot Pekanbaru di Tenayan Raya. Dari informasi, selain Risnandar, KPK turut menangkap sejumlah pejabat lainnya yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Pekanbaru, Kepala Bapenda, Kepala Dinas LHK Kota Pekanbaru, serta pihak swasta.
Risnandar terkena OTT KPK karena diduga terkait proyek pengangkutan sampah. KPK sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi. Risnandar Mahiwa dan sejumlah pejabat lainnya tertangkap tangan dengan barang bukti uang sebanyak Rp3 miliar.
Sampai saat ini belum ada satupun pejabat Pemkot Pekanbaru yang bersedia memberikan keterangan atas OTT KPK tersebut. Adapun penyidik KPK sejak Senin (2/12) malam, masih melakukan pemeriksaan di Mapolresta Pekanbaru. Pihak KPK mempunyai waktu 1x24 jam dan akan memberikan keterangan resmi terkait kasus dan status hukum para pejabat yang tertangkap tangan. (H-3)
Sekda Pekanbaru Indra Pomi Nasution dan Plt Kabag Umum pada Setda Pekanbaru Novin Karmila membantu Risnandar menagihkan utang pura-pura ini.
Tessa enggan memerinci pihak-pihak yang dibidik penyidik dalam kasus ini. Sejumlah saksi diultimatum kooperatif jika diperiksa penyidik.
Tessa belum bisa memerinci pemilik uang yang sudah ditemukan penyidik. Temuan akan didalami dengan memeriksa sejumlah saksi.
Alex mengatakan, total uang itu belum final karena merupakan laporan awal tim penangkapan. KPK kini tengah mencari bukti lain.
Wamendagri Bima Arya mengatakan segera menunjuk pengganti sementara Penjabat (PJ) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa masih berada di Markas Polresta Pekanbaru, Jalan Ahmad Yani.
Seluruh proses pelaksanaan evaluasi kinerja Pj kepala daerah ini, kata Bima, dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan tidak melakukan korupsi, kolusi ataupun nepotisme.
Selain Risnandar, ada delapan orang lagi yang dijaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Pekanbaru.
KPK membawa penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa ke markasnya di Jakarta usai terkena operasi tangkap tangan (OTT). Dia tiba sekitar pukul 17.35 WIB.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved