Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
WAKIL Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengatakan segera menunjuk pengganti sementara Penjabat (PJ) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kemendagri berharap dengan kejadian ini administrasi pemerintahan di Kota Pekanbaru tidak terganggu.
“Kemendagri hari ini segera menugaskan kepada seorang ASN (aparatur sipil negara) pimpinan tinggi pratama menggantikan yang bersangkutan sebagai Penjabat walikota Pekanbaru agar administrasi pemerintahan tetap berjalan dan tidak terganggu,” ujar Bima Arya kepada Media Indonesia melalui keterangan tertulis, Selasa (3/12).
Ia mengatakan belum bisa memberikan keterangan terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat Penjabat Wali Kota Pekanbaru Risnandar
“Kami belum mendapat keterangan resmi dari KPK, masih menunggu (informasi),” imbuh dia.
Bima mengatakan bahwa Risnandar pernah menjabat sebagai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Direktur Organisasi Kemasyarakatan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri. Menurutnya, kinerja Risnandar menunjukkan catatan yang baik.
“Pak Risnandar catatannya baik selama di Kemendagri, evaluasi sebagai pejabat pun baik,” jelasnya.
Merujuk laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), Risnandar tercatat sebagai direktur di Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri. Harta kekayaan yang disampaikannya pada 18 Maret 2024 untuk periodik 2023 sebesar Rp 1,9 miliar. Risnandar baru dilantik sebagai Pj Wali Kota Pekanbaru pada 22 Mei lalu atau berarti baru menjabat sekitar enam bulan.
Lebih lanjut, Bima menuturkan bahwa Mendagri Tito Karnavian telah berkali-kali mengingatkan seluruh penjabat dan pejabat daerah untuk daerah menghindari praktik korupsi.
“Kemendagri mengingatkan ini sebagai pelajaran dan peringatan kepada para pejabat, dan semua kepala daerah untuk benar-benar menghindari korupsi,” katanya.
Melihat kasus OTT KPK terhadap kepala daerah yang kembali terjadi, Bima mengakui bahwa kepala daerah rawan melakukan tindak pidana korupsi. Ia menegaskan harus ada evaluasi baik pada sistem tata kelola birokrasi pemerintahan maupun sistem elektoral yang berbiaya tinggi.
“Soal biaya politik yang mahal itu harus dilihat dalam konteks evaluasi sistem pemilihan secara keseluruhan,” ungkapnya.
KPK melakukan OTT di lingkungan pemerintahan kota Pekanbaru pada Senin (2/12). Hingga saat ini KPK masih mendalami dan belum memberi keterangan lebih lanjut terkait jenis kasus korupsi yang menjerat Pj Wakilota Pekanbaru tersebut. (H-3)
Sekda Pekanbaru Indra Pomi Nasution dan Plt Kabag Umum pada Setda Pekanbaru Novin Karmila membantu Risnandar menagihkan utang pura-pura ini.
Tessa enggan memerinci pihak-pihak yang dibidik penyidik dalam kasus ini. Sejumlah saksi diultimatum kooperatif jika diperiksa penyidik.
Tessa belum bisa memerinci pemilik uang yang sudah ditemukan penyidik. Temuan akan didalami dengan memeriksa sejumlah saksi.
Alex mengatakan, total uang itu belum final karena merupakan laporan awal tim penangkapan. KPK kini tengah mencari bukti lain.
Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa masih berada di Markas Polresta Pekanbaru, Jalan Ahmad Yani.
Seluruh proses pelaksanaan evaluasi kinerja Pj kepala daerah ini, kata Bima, dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan tidak melakukan korupsi, kolusi ataupun nepotisme.
Selain Risnandar, ada delapan orang lagi yang dijaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Pekanbaru.
KPK membawa penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa ke markasnya di Jakarta usai terkena operasi tangkap tangan (OTT). Dia tiba sekitar pukul 17.35 WIB.
Pj Wali Kota Risnandar Mahiwa, 41, sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Organisasi Kemasyarakatan (2021-2022), dan Kepala Bagian Umum Sekretariat Dirjen Polpum
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved