Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SELAMA 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi tidak hanya menjadi perjalanan seorang pemimpin, tetapi juga cermin dari keinginan, kekecewaan, dan harapan bangsa. Di akhir masa jabatannya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi, mencapai 80,8%, tetapi di balik itu ada 18,5% yang menyuarakan ketidakpuasan.
Menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi, tingkat kepuasan terhadap kinerjanya tetap tinggi. "Sebanyak 80,8% responden menyatakan puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden, sementara hanya 18,5% yang menyatakan tidak puas," Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di Jakarta, Selasa (15/10).
Adjie menjelaskan kepuasan dan ketidak-puasan publik ini mencerminkan apresiasi luas dan kekecewaan dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari yang berpendidikan rendah hingga tinggi, dari yang ekonominya mapan hingga wong cilik, dari Gen Z hingga generasi baby boomers. Tapi di setiap segmen pemilih memang memiliki gradasi dan perbedaan rasa puas dan tak puas yang berbeda.
Menurut dia, kepuasan terhadap Jokowi berbeda-beda berdasarkan segmen agama. "Kepuasan tertinggi muncul di kalangan pemilih beragama non-Islam, mencapai 93%, sementara pada pemilih Muslim, kepuasan berada di angka 78,7%," katanya.
Di segmen usia, generasi muda (Gen Z) menyatakan kepuasan sebesar 85,9%, diikuti oleh generasi milenial sebesar 81,8%. Di kelompok Gen X dan baby boomers, kepuasan tetap di atas 75%. "Perbedaan ini mencerminkan bagaimana Jokowi diapresiasi lintas generasi, namun dengan intensitas yang berbeda-beda," kata Adjie.
Di segmen pendapatan, dukungan terbesar datang dari mereka yang berpenghasilan di bawah Rp2 juta per bulan. Mereka yang disebut wong cilik menyatakan kepuasan sebesar 83,3%. Di kalangan yang ekonominya lebih mapan, kepuasan berada di angka 75,5%. Di segmen pendidikan, kepuasan tertinggi datang dari masyarakat berpendidikan rendah.
"Mereka yang hanya tamat SD atau di bawahnya, 81% menyatakan puas. Namun, di kalangan terpelajar, kepuasan terhadap Jokowi menurun, hanya sebesar 72,4%," ucapnya.
Demikianlah hasil survei nasional LSI Denny JA, dengan 1200 responden di seluruh Indonesia, dengan multi stage random sampling, tatap muka, 26 September- 3 Oktober 2024. Margin of Error 2,9%. (I-2).
Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabcowo Subianto mencapai 79,3%.
Adi mengatakan berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo cukup tinggi.
Menurut Ardian itulah mengapa 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran menarik perhatian, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga dunia internasional.
Sentimen yang dikaji hanya yang positif dan negatif, tanpa memasukkan sentimen netral. Hasilnya Dari 1.898 percakapan yang dianalisis, 76,3% menunjukkan penolakan.
68,19% percakapan masyarakat di media sosial merupakan sentimen positif. Adapun sisanya, yakni 31,81% percakapan merupakan sentimen negatif.
Rata-rata angka golput dari total 7 provinsi besar mencapai 37,63%.
Hitung cepat ini menggunakan sampel TPS sebanyak 220 dari 3,673 TPS yang diacak secara proporsional di seluruh populasi TPS yang ada di wilayah Kota Bekasi dengan margin of error plus minus 1%.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno hampir menyentuh 50%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved