Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
Di saat demonstrasi sedang ramai berlangsung, di pagi hari, Kamis (22/8/2024), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima rombongan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), untuk membahas mengenai konsesi tambang.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan pihaknya telah mengajukan permohonan untuk bertemu kembali dengan Jokowi sejak beberapa hari yang lalu.
Ini pertemuan yang kedua kalinya. Sebab belum lama, izin usaha pertambangan (IUP) untuk NU telah terbit untuk mengolah area pertambangan bekas wilayah tambang Kaltim Prima Coal (KPC) seluas 26 ribu hektare di Kalimantan Timur. PBNU berharap akan bisa mulai beroperasi mengelola area tambang tersebut pada Januari 2025.
Baca juga : Bahlil Lahadalia: Izin Pengelolaan Tambang PBNU sudah Beres
"Memang kami mengajukan permohonan untuk menghadap kembali setelah kemarin juga sudah menghadap. Tapi karena kemudian sesudah pertemuan itu, IUP terbit untuk NU, maka kami juga kemudian mohon untuk menghadap presiden lagi dan diberi waktu pagi ini, mulai jam 10.30 (WIB) tadi," kata Gus Yahya, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini.
PBNU menyampaikan terima kasih kepada presiden yang telah memberikan konsesi sampai dengan terbitnya IUP. Sehingga PBNU sekarang siap untuk segera mengerjakan usaha pertambangan di lokasi yang sudah ditentukan.
PBNU juga menyampaikan kepada Presiden Jokowo, bahwa mereka ingin ikut berinvestasi di IKN, untuk dibangun menjadi sejumlah fasilitas.
"Nanti kami ingin membeli tanah di IKN. Mudah-mudahan bisa sampai 100 hektare, misalnya, untuk membangun sejumlah fasilitas untuk organisasi dan juga fasilitas pendidikan, kesehatan, fasilitas keagamaan dan lain-lain. Presiden merestui hal itu dan kami akan segera mengambil langkah untuk berkomunikasi dengan otorita IKN. Mudah-mudahan bisa segera kami wujudkan," kata Gus Yahya.
Presiden pun, kata Gus Yahya, memberikan sejumlah saran mengenai lokasi yang bagus untuk bisa dibeli oleh NU di IKN. "Kemudian fasilitas-fasilitas apa yang mungkin bisa dibangun oleh NU di IKN. Kami berdiskusi tentang hal itu tadi," kata Gus Yahya. (Try/P-2)
PBNU berkomitmen membantu menyediakan dan mengelola dapur umum demi kelancaran program MBG
KETUA Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengatakan pemerintah mempunyai Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang belum berjalan dengan baik.
PENGURUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyayangkan pembubaran dan perusakan rumah doa atau tempat ibadah kembali terjadi. Terbaru pembubaran rumah doa yang terjadi di Padang.
KOPRI Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menyelenggarakan Bedah Buku berjudul Mengarungi Jejak Merajut Asa, 75 Tahun Indonesia-Tiongkok.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menemui Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. PBNU mendapat target dari BGN, mengelola 1.000 titik MBG
Ephorus HKBP menilai PT TPL lebih anyak mudarat ketimbang manfaat.
PT Timah Tbk bersama tim gabungan melaksanakan penertiban tambang ilegal di kawasan Izin Usaha Pertambangan Khsusus (IUPK) PT Timah di kawasan Merbuk, Kabupaten Bangka Tengah.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Transformasi industri pertambangan menjadi isu krusial dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Mantan Menteri ESDM Arifin Tasrif diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk penyelidikan terkait pengelolaan mineral atau pertambangan di wilayah Indonesia bagian timur.
PADA 2024 pemerintah gagal membawa masuk investasi sebesar Rp1.500 triliun. Aturan yang tumpang tindih hingga bertumpuknya perizinan disebut menjadi faktor yang mempengaruhi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved