Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJUMLAH sivitas akademika dari pelbagai perguruan tinggi menyuarakan maklumat keprihatinan kondisi perpolitikan di Indonesia jelang Pemilu 2024.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menekankan aspirasi ini tidak boleh dibungkam oleh stigma politis. Ia meyakini negara perlu menjaga iklim demokrasi yang telah diamanatkan dalam UUD 1945.
“Seruan sivitas akademika perguruan tinggi dalam beberapa hari terakhir harusnya ditempatkan sebagai pesan keprihatinan para cendekiawan atas berbagai fenomena di Tanah Air jelang pelaksanaan Pemilu 2024," kata Huda dalam keterangan, Selasa (5/2/2024),
Baca juga : RUU DKJ: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Warganet Ramai-Ramai Menolak
"Bukan berusaha membungkam mereka dengan berbagai stigma politis atau tudingan berpihak ke calon tertentu,” ucap Huda.
Perlu diketahui, pasal 28E ayat 3 dalam UUD 1945 mengamanatkan bahwa ‘Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.’
Berangkat dari pasal ini, dirinya menekankan bahwa negara berkewajiban memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengungkapkan aspirasi yang menjadi kekhawatiran mereka.
Baca juga : RUU ITE semakin Mengecewakan dan Mengancam
Menurut Huda, maklumat yang disampaikan oleh sivitas akademika telah berlandaskan pada keilmuan yang masak dan mantap.
Bagi kalangan sivitas akademika, aspirasi ini krusial demi terciptanya penyelenggaraan pemilu yang berasaskan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan jurdil (luber dan jurdil).
“Pemilu tidak hanya butuh konstitusional tetapi juga butuh legitimasi. Jika (pemilu) diwarnai kecurangan mungkin hasilnya tetap konstitusional karena sesuai prosedur tetapi pasti tidak akan legitimate dan itu pasti berbahaya karena pemerintah yang dihasilkan juga tidak akan mendapat dukungan mayoritas rakyat,” terangnya.
Baca juga : DPR Berperan Penting Jaga Demokrasi dan Cegah Negara Terperangkap Absolutisme
Politikus Fraksi PKB itu pun memahami sikap yang diambil oleh sivitas akademika ini berdasarkan pada kondisi objektif pemilu terkini.
Di antaranya, adanya isu keberpihakan aparat pemerintah kepada calon tertentu, dugaan intimidasi aparat kepada kontestan lain, hingga mobilisasi perangkat desa memenangkan calon tertentu.
“Mereka ini para guru besar, rata-rata doktor, dosen senior, sehingga mempunyai legitimasi secara akademis menyuarakan keprihatinan atas fenomena yang mengancam masa depan bangsa,” jelas Huda.
Baca juga : Komisi X Serap Aspirasi PTN dan PTS di Yogyakarta
Menutup pernyataanya, ia mengingatkan bahwa suara sivitas akademika ini menjadi lonceng peringatan untuk menjaga kualitas dan legitimasi pemilu.
Huda menekankan harga yang harus dibayar oleh bangsa terlalu mahal jika pemilu diwarnai oleh kecurangan.
“Kita tentu tidak bisa menutup mata dengan situasi politik saat ini di mana salah satu kontestan pilpres adalah keluarga inti presiden. Maka sudah sewajarnya jika ada seruan agar semua stakeholder menjaga agar pemilu kali ini berjalan jujur dan adil,” tutup Legislator Daerah Pemilihan Jawa Barat VII itu.
Baca juga : Upaya Intimidasi ke Perguruan Tinggi adalah Bentuk Pembungkaman
Sebelumnya, sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan Petisi Bulaksumur guna menyikapi kondisi perpolitikan nasional saat ini yang dinilai telah menyimpang pada Rabu (31/1/2024) lalu.
Aksi ini menjadi awal terbentuknya bola salju. Civitas Akademika yang turut menggemakan di antaranya Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sekolah Tinggi Filsafat (STF) dan Teologi, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (Unair), dan lainnya. (RO/S-4)
Baca juga : Guru Besar Unair Kutuk Pelemahan Demokrasi di Pilpres 2024
Musrenban) untuk APBD 2025 Kota Bogor, tingkat Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, digelar di Gedung Kelurahan Bondongan, Senin (4/12).
Wibi mengungkapkan hasil Pilkada Jakarta mencerminkan suara serta harapan masyarakat untuk pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.
PEDAGANG kaki lima (PKL) di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara berharap Ketua Umum PDI Perjuabgan, Hj. Megwati Soekarno Putri jangan salah merekomendasikan capres di 2024.
DPC PDI Perjuangan Jakarta Utara, menggelar Senam Cinta Tanah Air (SICITA) hampir setiap minggu dengan berkeliling kampung-kampung untuk menyerap aspirasi dan masalah warga.
Di salah satu lokasi Jumat Curhat yang digelar Polda Metro Jaya, warga menyampaikan usulan agar kejahatan dapat terus berkurang dengan menambah fasilitas keamanan.
RESES di masa sidang kedua, tahun 2023 DPRD Kota Bogor, dimanfaatkan oleh Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata untuk menyerap aspirasi warga Rancamaya
Sebagai pemegang kedaulatan, jadilah pemilih yang rasional dan bertanggung jawab karena pilihan kita akan menentukan masa depan Indonesia.
DI Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, pegiat gerakan demokrasi ikut melancarkan seruan moral untuk reformasi jilid dua jelang Pemilu 2024.
Pernyataan sikap yang disampaikan di depan Gedung Auditorium Universitas Tadulako itu menyerukan tujuh poin dalam mencermati perkembangan rangkaian pelaksanaan proses demokrasi.
Fenomena protes sivitas akademika kampus di Tanah Air merupakan bentuk mosi tidak percaya kelompok menengah terdidik terhadap rezim penguasa.
SEJUMLAH guru besar hingga alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyoroti proses demokrasi di Indonesia jelang coblosan Pilpres 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved