Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
CENDEKIAWAN sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen mengatakan pesan yang disampaikan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. A. Mustofa Bisri bahwa NU atau akrab disapa Gus Mus bahwa tugas NU adalah memenangkan Indonesia, bukan calon presiden (capres) tertentu, mewakili keresahan banyak kalangan warga NU.
Hal tersebut disampaikan Gus Mus saat pembukaan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (29/1).
“Apa yang disampaikan Mustasyar PBNU, KH A Mustofa Bisri, mewakili keresahan banyak kalangan warga NU yang mengetahui dan merasakan masifnya pergerakan struktur NU dari pusat, wilayah sampai ke cabang mengkampanyekan paslon tertentu," ujar Gus Nadir, sapaan akrab Nadirsyah, saat dihubungi, Senin (29/1).
Baca juga: Gus Yahya Tegaskan NU tak Terlibat Dukung Salah Satu Paslon
Gus Nadir mengatakan ketika Gus Mus mengungkapkan ketar-ketir bila Rais Am dan Ketum PBNU memberikan arahan soal Pilpres, itu mengindikasikan Gus Mus paham bahwa ada arahan semacam itu pernah diberikan sebelumnya di salah satu hotel di Surabaya maupun di pondok pesantren tertentu, yang dihadiri struktur NU.
"Itu gaya khas Gus Mus (panggilan akrab beliau) menyentil PBNU," tutur Gus Nadir.
Baca juga: Kiai Mustofa Bisri: NU Harus Memenangkan Indonesia, Bukan Capres
"Ketika beliau mengungkapkan bahwa PBNU itu tugasnya memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres, beliau hendak mengingatkan PBNU untuk istiqamah di jalur politik kebangsaan, bukan politik kekuasaan. Jangan sampai pernyataan resmi seolah netral, tapi di belakang layar memberikan arahan dan instruksi mendukung paslon tertentu," sambung Gus Nadir.
Menurutnya Gus Mus melakukan koreksi internal dengan gayanya yang khas, yaitu dengan humor tapi pesannya tegas. (Ind/Z-7)
Tentara Israel menyerang lebih dari 300 target di seluruh Libanon sejak Senin (23/9) pagi, menandai pemboman terberat sejak dimulainya permusuhan 8 Oktober lalu.
NAMA lengkapnya Muhammad Ainun Nadjib, 70. Namun ia lebih dikenal dengan nama Emha Ainun Nadjib. Sedangkan, Cak Nun nama panggilan akrabnya.
INSTITUT Ummul Quro Al Islami (IUQI) Bogor menggelar wisuda program sarjana di Gedung Braja Mustika, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Senin (21/8).
Menpora Dito Ariotedjo, melangsungkan kick off Klub Bertemu Kaum Cendekiawan (Berkawan). Menpora berharap, Klub Berkawan menghasilkan cendekiawan seperti Presiden ke-3 RI B.J Habibie.
KONDISI budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun hari ini, Kamis, 7 Juli 2023 semakin membaik, setelah sempat tak sadarkan diri karena pendarahan otak yang dialaminya.
Maarif Institute bekerja sama dengan SaRanG Buiding dan Anak Panah menyelenggarakan rangkaian kegiatan bertajuk Wirid Kebangsaan.
Umbul Donga Bersama Gus Mus akan digelar pada Selasa, 4 Februari 2025, mulai jam 19.30 wib di Gedung Serba Guna TBRS, Jl Sriwijaya Semarang.
Ganjar yang tiba di pondok pesantren asuhan Gus Mus pada pukul 10.30 WIB itu, disambut langsung oleh Gus Mus dan santri.
TOKOH Nahdlatul Ulama (NU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) mengingatkan, tugas NU adalah memenangkan Indonesia, bukan capres tertentu.
Menurut Gus Mus, persahabatan antarseniman dan budayawan terus berlanjut meski pun ada yang telah meninggal dunia.
SOAL kode "rambut putih" hari-hari belakangan ramai jadi perbincangan netizen, usai Presiden Joko Widodo menyinggungnya sebagai salah satu ciri pemimpin yang memikirkan rakyatnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved