Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Umum Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan NU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Ia juga menepis adanya dugaan NU yang terlihat mesra dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“NU itu mendukung negara dan pemerintahan yang sah,” tegas Gus Yahya kepada Media Indonesia, Senin (29/1).
Baca juga: Kiai Mustofa Bisri: NU Harus Memenangkan Indonesia, Bukan Capres
Gus Yahya juga mengomentari sikap Jokowi yang menyatakan presiden boleh memihak dan berkampanye. Gus Yahya menilai bahwa diperbolehkannya presiden memihak adalah peraturan yang tidak realistis.
“Ya itu peraturan yang tidak realistis karena akan mengganggu stabilitas negara. Etikanya kurang pas,” terangnya.
Baca juga: Setelah Jokowi, Ketua Umum PBNU Gus Yahya Sambangi Sri Sultan Hamengkubuwono
Sementara itu, Ketua PBNU KH Ahmad Fahrurrozi, meminta agar masyarakat bisa memilah urusan pilpres dengan Jokowi yang merupakan Presiden RI.
“Saya kira harus diluruskan sudut pandang yang benar, pak Jokowi adalah presiden RI yang sah sampai saat ini, yang harus didukung kepemimpinannya untuk mewujudkan kemakmuran bangsa Indonesia,” tegas Fahrurrozi.
“Urusan pilpres itu sudut yang lain dan tidak semua harus dimaknai sama,” tambahnya.
Fahrurrozi juga mengatakan NU mengikuti aturan yang berlaku terkait presiden boleh berkampanye dan berpihak kepada salah satu paslon.
“Soal presiden boleh berkampanye itu ranah UU dan DPR yg membuat aturan tersebut, menjadi ranah ahli hukum untuk membahas sejauh mana diperbolehkan dan syarat ketentuan yang berlaku. Kita ikuti aturan yang disepakati saja,” tandasnya. (Ykb/Z-7)
Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Dalam kegiatan ini, ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah hadir mengikuti pembelajaran dan pemetaan potensi diri melalui metode Talent DNA yang dikembangkan oleh Founder ESQ
TUJUH puluh tahun telah berlalu sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung mempertemukan para pemimpin dari negara-negara baru merdeka.
Pada era Soeharto, peran Islam dalam politik luar negeri Indonesia sering disampingkan karena pemerintah lebih mendorong kebijakan luar negeri yang bebas-aktif.
"Khataman Al-Qur’an Serentak di Titik Lokasi Terbanyak di Seluruh Dunia", menjadikannya sebagai khataman Al-Qur’an terbanyak di masjid-masjid dengan total 10.000 titik lokasi.
HUBUNGAN diplomatik Indonesia-Rusia resmi berusia 75 tahun pada 3 Februari 2025.
Pendidikan menjadi kunci konvergensi pemahaman keIslaman di Indonesia terus berlangsung, sehingga memunculkan generasi baru muslim.
Selain dukungan dari RS swasta, tim kesehatan berkolaborasi dengan tim kesehatan kedokteran kepresidenan (RSPAD) serta tim kedokteran Polri.
Menurut Khofifah, penguatan sumber daya manusia (SDM) tersebut akan menjadi penguatan NU di Jawa Timur untuk menjemput Indonesia Emas Tahun 2045.
Gus Yahya menegaskan bahwa proses pemilu adalah sebuah tahapan yang harus dijalani bersama.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merasa prihatin dengan perkembangan demokrasi di Indonesia yang masih bersifat transaksional
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved