Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tidak ambil pusing dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut presiden boleh berkampanye dan berpihak dalam pemilihan presiden (pilpres). Anies mempersilakan masyarakat untuk menilai, apakah sikap negarawan seperti itu mau diubah atau diterus-teruskan.
"Ini semua akan dikembalikan kepada rakyat untuk menilai. Apakah situasi seperti ini mau diteruskan, ataukah situasi ini harus ada perubahan. Menurut kami perlu perubahan," kata Anies di Aceh, Sabtu (27/1).
Ia menegaskan ingin mengembalikan muruah pemimpin negara sebagai negarawan yang mengayomi dan merangkul semua, bukan satu kelompok atau golongan saja. Itu adalahan salah satu agenda perubahan yang ia bawa bersama Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Anies Baswedan: Transformasi Tata Niaga Pangan bakal Jadi Prioritas
"Kita ingin kepala negara menjadi betul-betul kepala dari seluruh proses kenegaraan yang menunjukkan sikap kenegarawanan," ujar eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Menurut dia, kontroversi netralitas yang terjadi saat ini adalah salah satu efek apabila pimpinan nasional tidak menempatkan posisi dirinya sebagai negarawan. Dia memandang suasana di negeri tercinta ini menjadi kurang elok saat pemimpin muncul sebagai salah satu pendukung pasangan calon tertentu
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut Kepala Negara boleh berkampanye dalam pemilu. Seorang presiden juga boleh memihak kepada calon tertentu.
Baca juga: Anies Optimistis Menang di Riau
"Presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. (Jadi) boleh (Presiden kampanye)," ujar Jokowi di Terminal Selatan Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. (Z-11)
PDIP berpandangan koalisi politik yang lebih cair di Pilkada ketimbang Pilpres adalah hal yang wajar.
NasDem konsisten dalam konteks mendukung figur Anies maju dalam konteks nasional pilpres, maupun pilkada.
KOALISI Indonesia Maju (KIM) sejak awal telah berkomitmen untuk tetap bersatu dalam pilpres dan pilkada. Komitmen ini semakin kuat saat pilpres usai dan berhasil menjadikan Prabowo Subianto
SEJUMLAH pakar dan aliansi masyarakat sipil menilai praktik cawe-cawe Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi kembali terjadi di Pilkada 2024.
Ketua Para Syndicate Ari Nurcahyo mencatat terdapat beberapa episentrum Pilkada 2024 yang jadi peratrungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri.
Partai politik di daerah tidak selalu searah dengan koalisi partai di tingkat pusat seperti saat pilpres.
Dengan dihapuskannya PT, setiap partai pemilu bisa mengajukan capres-cawapres di Pilpres 2029. Dengan begitu, para putra terbaik bangsa punya kesempatan jauh lebih besar untuk nyapres.
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Anies pun turun mencoba ikut memanen kol bersama para petani
Masyarakat menginginkan Indonesia yang lebih adil dan adil makmur bagi semua, bukan untuk sebagian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved