Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KABAR rencana mundurnya sejumlah menteri Presiden Joko Widodo menjadi tamparan politik luar biasa bagi kepala negara. Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti mengatakan hal tersebut juga membuktikan legitimasi presiden di mata para pembantunya sudah hilang.
"Bukan hanya tamparan politik ya tapi legitimasi dia di mata para pembantunya sudah hilang. Apa pun upaya mencari penggantinya di waktu kurang dari setahun ini dan yang dikerjakan kabinet Jokowi seperti bebek lumpuh," ungkapnya, Jumat (19/1).
Hal tersebut bukan hanya karena demisioner melainkan menteri yang masih ada pun tidak bisa menangani semua program pemerintah yang ingin dicapai.
Baca juga : Menteri Mundur Pukulan Serius Bagi Jokowi dan Prabowo-Gibran
"Legasi politik dia hilang. Legasi dia dalam bidang pembangunan infrastruktur bisa jadi membanggakan tapi jangan karena itu dia dapat mandat untuk memajukan anaknya jadi cawapres karena dia lakukan itu dengan rekayasa hukum dan politik," cetusnya.
Baca juga : Istana Sebut Isu Menteri Mundur Dihembuskan untuk Goyang Pemerintahan
Dia menilai sikap politik Jokowi akan sama seperti pada era lengsernya presiden Soeharto pada 1998. Pada saat itu yang membuat Soeharto lengser karena tidak ada lagi orang kepercayaannya yang mau bekerja dengannya lagi
"Itu yang akan terjadi. Jokowi orang yang nekat, tidak ada etika politik, tidak punya rasa malu terhadap rakyat, dan di media asing juga membahas dia dengan dinasti politiknya"
Jokowi dinilai sebagai orang yang tidak peduli dengan masa depan bangsa dan demokrasi. Isu tentang akan mundurnya sejumlah menteri kabinet Jokowi sebagai tanda peran parlemen yang tidak berfungsi yang pada akhirnya melahirkan gerakan masyarakat sipil.
"Saya tahu beberapa kawan termasuk Faisal Basri beberapa menteri yang akan mundur. Jadi belum ada kepastian. Walaupun kita lihat dari kalangan aktivis termasuk ilmuan memang memaksa Jokowi turun. Dan memang jalan yang tercepat melalui anggota kabinet yang mundur jadi bukan pemakzulan dengan proses yang panjang," tukasnya. (Z-8)
Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian Gerindra, blak-blakan tidak semua pembantu presiden seirama. Jika begitu, apakah reshuffle tinggal menunggu waktu?
Apa pula yang harus dilakukan Prabowo agar kabinet gemuknya bisa gesit bekerja tanpa gangguan-gangguan yang justru datang dari jajarannya?
Pertaruhan sangat besar kini dihadapi Prabowo dengan kabinet gemuknya? Mampukah dia memenanginya?
SEKRETARIS Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, disebut akan menempati pos Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Menteri Kehakiman Prancis Eric Dupond-Moretti dituduh menyalahgunakan jabatan dan kantornya untuk menyelesaikan masalah pribadi.
Perombakan kabinet dikabarkan bakal dilakukan di beberapa kementerian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved