Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KABAR rencana mundurnya sejumlah menteri Presiden Joko Widodo menjadi tamparan politik luar biasa bagi kepala negara. Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti mengatakan hal tersebut juga membuktikan legitimasi presiden di mata para pembantunya sudah hilang.
"Bukan hanya tamparan politik ya tapi legitimasi dia di mata para pembantunya sudah hilang. Apa pun upaya mencari penggantinya di waktu kurang dari setahun ini dan yang dikerjakan kabinet Jokowi seperti bebek lumpuh," ungkapnya, Jumat (19/1).
Hal tersebut bukan hanya karena demisioner melainkan menteri yang masih ada pun tidak bisa menangani semua program pemerintah yang ingin dicapai.
Baca juga : Menteri Mundur Pukulan Serius Bagi Jokowi dan Prabowo-Gibran
"Legasi politik dia hilang. Legasi dia dalam bidang pembangunan infrastruktur bisa jadi membanggakan tapi jangan karena itu dia dapat mandat untuk memajukan anaknya jadi cawapres karena dia lakukan itu dengan rekayasa hukum dan politik," cetusnya.
Baca juga : Istana Sebut Isu Menteri Mundur Dihembuskan untuk Goyang Pemerintahan
Dia menilai sikap politik Jokowi akan sama seperti pada era lengsernya presiden Soeharto pada 1998. Pada saat itu yang membuat Soeharto lengser karena tidak ada lagi orang kepercayaannya yang mau bekerja dengannya lagi
"Itu yang akan terjadi. Jokowi orang yang nekat, tidak ada etika politik, tidak punya rasa malu terhadap rakyat, dan di media asing juga membahas dia dengan dinasti politiknya"
Jokowi dinilai sebagai orang yang tidak peduli dengan masa depan bangsa dan demokrasi. Isu tentang akan mundurnya sejumlah menteri kabinet Jokowi sebagai tanda peran parlemen yang tidak berfungsi yang pada akhirnya melahirkan gerakan masyarakat sipil.
"Saya tahu beberapa kawan termasuk Faisal Basri beberapa menteri yang akan mundur. Jadi belum ada kepastian. Walaupun kita lihat dari kalangan aktivis termasuk ilmuan memang memaksa Jokowi turun. Dan memang jalan yang tercepat melalui anggota kabinet yang mundur jadi bukan pemakzulan dengan proses yang panjang," tukasnya. (Z-8)
Presiden Prabowo secara rutin memberikan imbauan kepada para menterinya untuk menjaga kekompakan dan koordinasi dalam pemerintahan.
WACANA reshuffle atau perombakan Kabinet Merah Putih pada momen enam bulan pemerintahan menjadi hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
Tujuannya guna mengevaluasi kinerja setiap departemen dan menentukan siapa yang akan lanjut menjabat sejalan dengan prioritas pemerintahannya.
Jika pemerintahan Prabowo ke depan ingin berjalan efektif, salah satu rumusnya harus memperbanyak para pembantunya di kabinet yang berkategori Mr Clean.
Idrus membeberkan, kader Golkar yang menjabat sebagai menteri dan wakil menteri menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan konsep kekaryaan.
Meski cukup banyak yang berasal dari politisi, namun Prabowo tetap membutuhkan dari kalangan profesional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved