Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGAMAT politik Emrus Sihombing menegaskan agar bansos jangan dijadikan alat politik. Hal itu dikarenakan bansos berasal dari APBN bukan dari uang seseorang atau kelompok tertentu.
“Bansos jangan dijadikan alat politik saya setuju, kan bansos dari APBN, itu hak rakyat , itu uang negara,” tegas Emrus kepada Media Indonesia, Selasa (9/1).
Ia mengusulkan agar tidak ada politisasi bansos ke paslon tertentu, sebaiknya ketiga kandidat paslon presiden dilibatkan dalam, pembagian bansos.
Baca juga : Rencana Penambahan Bansos Dinilai Tidak Tepat
“Sebaiknya ketiganya dilibatkan dalam pembagian bansos, tapi uangnya dari pemerintah. Presiden bersama-sama ketiga paslon. Kalau bagi sendiri melalui kebijakan kan tidak netral. Karena memang bansos harus jalan,” ungkapnya.
Baca juga : Wapres: Bansos Tidak Boleh Dijadikan Syarat Memilih Seseorang
“Supaya tidak jadi alat politik tapi semua terlibat dalam pembagian itu. Jika ada yang tak tepat sasaran (pembagian bansosnya) akan mendapatkan hukuman,” ujar Emrus.
Adapun koordinator Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Ari Dwipayana memastikan pemberian bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah tidak terkait dengan pemilihan umum (pemilu). Ini penjelasan dari Istana.
Dikatakan Ari, pembagian bansos dilakukan karena dampak fenomena el nino yang berkepanjangan.
"Kaitannya dengan situasi yang kita hadapi, terutama berhadapan dengan El Nino dan kenaikan harga pangan," ujar Ari. (Z-8)
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya terhadap sektor pendidikan. Dalam pidato yang disampaikan di hadapan civitas akademika Unhan RI
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Hingga April 2025, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp100 triliun atau 33,1% dari target, tumbuh 4,4% (yoy), utamanya didorong oleh lonjakan penerimaan bea keluar.
Penyebab utama dari korupsi adalah mahalnya sistem politik untuk menjadi pejabat baik dari tingkat desa hingga presiden.
Namun hingga saat ini, banyak parpol yang belum secara aktif membuka laporan pertanggungjawaban kepada publik.
Selama parpol belum menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi yang kuat, penambahan dana dari kas negara dinilai Jeirry belum penting dilakukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved