Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PENGAWASAN ketat dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) pemerintah merupakan hal penting. Hal itu diperlukan untuk mencegah politisasi pemberian bansos kepada masyarakat.
"Pengawasan merupakan solusi untuk mencegah politisasi bansos tanpa perlu menghentikan penyaluran karena bansos merupakan hak rakyat," jelas pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin.
Lebih jauh, ia berharap pengawasan terhadap penyaluran bansos itu dilakukan oleh seluruh elemen bangsa dan kekuatan politik. "Hal itu agar tidak ada lagi celah bagi siapapun yang ingin mempolitisasi bansos," tegasnya.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menginginkan pemberian bansos kepada masyarakat untuk sementara ditunda hingga pelaksanaan pemilu. Namun ia menekankan penundaan ini harus dipastikan tetap diberikan kepada warga.
"Saya setuju, lebih baik kita tunda pemberian bansos sampe pemilu. Tetapi penyalurannya sudah dipastikan kepada para penduduk, jatah bansos tetap diberikan tetapi proses penerimaannya ditunda," kata Cak Imin, panggilan Muhaimin.
Sedangkan Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Sudirman Said mengingatkan jika bansos dijadikan alat politik demi kepentingan suatu kelompok, hal itu sama saja dengan tindak korupsi. Menurut dia, definisi yang paling mudah soal korupsi adalah menggunakan kewenangan jabatan publik untuk kepentingan pribadi. "Jadi, kalau menggunakan bansos sebagai alat politik kelompok tertentu, bisa masuk dalam kategori korupsi " kata Sudirman
Sedangkan politikus PDI Perjuangan Guntur Romli menilai adanya politisasi program bansos oleh kubu Prabowo-Gibran. Padahal jelasnya, bansos merupakan hak rakyat dan menggunakan uang negara. (RO/R-2)
PENGAMAT politik sekaligus peneliti Exposit Strategic, Arif Susanto menegaskan bahwa Pemilu 2024 menjadi pemilu terburuk sejak Pemilu 1999.
KOALISI Masyarakat Sipil untuk Keadilan Pemilu bersama Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis menemukan 121 kasus dengan 31 kategori tindakan penyimpangan aparat negara
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta pemerintah tidak menggunakan fasilitas negara untuk dijadikan modus politik uang pada Pemilu 2024.
Kita berharap kampanye terselubung dapat dicegah manakala aparat negara yang mengelola bansos tidak mengondisikan pemberian bansos merupakan afirmasi kandidat tertentu terhadap pemilih.
PENGAMAT Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, bantuan sosial (bansos) yang ada sekarang ini, karena ‘Pangeran’ yang berlaga di kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
BANTUAN sosial (bansos) di awal tahun ini terlihat sangat masif dilakukan oleh pemerintah terlebih di tengah masa kampanye politik. Hal itu rawan terjadinya politisasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved