Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Politik Iba Gibran Membuat Kelompok Pemilih Muda Jijik

Fachri Audhia Hafiez
17/12/2023 14:20
Politik Iba Gibran Membuat Kelompok Pemilih Muda Jijik
Cawpres Gibran Rakabuming Raka(Antara)

Politik iba yang dimainkan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dinilai tidak bakal mengena ke kelompok milenial hingga gen Z. Gaya politik itu justru membuat kelompok pemilih muda merasa jijik (ilfeel).

"Kalau kelompok milenial dihadapkan pada hal-hal yang sifatnya itu tidak karismatik begitu ya, tidak terlihat cool dalam kontestasi itu justru bisa membuat kelompok milenial ilfeel," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra dalam sebuah webinar, Minggu (17/12).

Menurut Dedi, Gaya politik Gibran yang memainkan keibaan justru lebih mengena ke kelompok baby boomers dan gen x. Sementara, dua kelompok tersebut tidak terlalu dominan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kelompok pemilih muda justru lebih mayoritas.

Baca juga: Pemilu 2024 Disebut Paling Buruk Kualitasnya

"Gabungan baby boomers, gen x di dalam survei yang dilakukan IPO itu hanya 48 persen pemilih, 52 persennya adalah gen z dan milenial," jelas Dedi.

Politik iba Gibran tercermin saat ia melakukan kekeliruan-kekeliruan tetapi berujung meminta maaf. Contohnya saat Gibran salah sebut ibu hamil butuh asam sulfat (H2SO4) bukan asam folat. Lalu, saat Gibran yang menunjukkan gerakan isyarat atau gestur bersorak ke kubu rival pada debat pertama Pilpres 2024.

Baca juga: Mahfud MD Anggap Muhaimin Lawan Terberat Debat, Anies: Bukan Cawapres yang Muncul Mendadak

Aksi Gibran itu jadi soal. Namun, dijawab oleh Gibran dengan intonasi bicara yang merendah dan mengakui kesalahannya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya