Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

KPU Pertahankan Format Debat Capres untuk Cawapres

Tri Subarkah
13/12/2023 17:59
KPU Pertahankan Format Debat Capres untuk Cawapres
Suasana debat capres di halaman kantor KPU(MI/Usman Iskandar)

ANGGOTA Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Betty Epsilon Idroos mengatakan pihaknya akan mempertahankan format debat calon presiden (capes) yang digelar perdana Selasa (12/12) malam di halaman Kantor KPU RI, Jakarta, pada debat kedua berikutnya khusus untuk calon wakil presiden (cawapres), Jumat (22/12). 

Ia mengeklaim debat pertama berjalan dengan lancar dan atraktif.

"Kita sudah punya benchmark dari debat pertama. Sejauh ini, setahu saya, benchmark itu akan dilanjutkan untuk digali lebih banyak terkait dengant ema dari masing-masing (debat)," kata Betty, Rabu (13/12).

Baca juga : Debat Capres Dinilai tidak Signifikan Ubah Angka Elektabilitas

Debat pertama yang mempertemukan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo terbagi dari enam segmen. Segmen pertama, masing-masing capres diberi kesempatan memaparkan visi-misi masing-masing. 

Pada segmen kedua dan ketiga, mereka diberi kesempatan menjawab pertanyaan yang telah disiapkan oleh para panelis.

Baca juga : Pakar Mikro Ekspresi: Ganjar Memiliki Ketulusan Hati

Dalam dua segemen itu, dua capres lainnya juga diberi kesempatan menanggapi jawaban dari capres yang diberi kesempatan menjawab pertanyaan panelis. Sementara itu, segmen keempat dan kelima adalah waktu bagi para capres saling tanya jawab. Adapun segemen keenam adalah kesempatan dari tiap capres memberikan pernyataan pamungkas.

Betty mengatakan, panelis telah menyusun pertanyaan untuk debat sesuai dengan tema dan kondisi Indonesia hari ini. Menurutnya, fungsi panelis sangat signifikan di balik layar acara debat. Hal itu disampaikannya menanggapi minimnya pertanyaan dari panelis yang dibahas dalam debat.

Guru besar Fakultas Hukum Universitas Padjajaran yang menjadi salah satu panelis dalam debat capres semalam, Susi Dwi Harijanti, menjelaskan soal-soal yang disusun pihaknya beranjak dari fakta yang terjadi di masyarakat seputar pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Susi berpendapat, durasi debat yang terbatas membuat elaborasi soal dan jawaban para capres menjadi terkendala. 

"Oleh karena itu, KPU seyogianya melakukan evaluasi bukan hanya mengenai durasi waktu, melainkan mencakup pula metode debat," katanya.

Menurut Susi, evaluasi diperlukan agar tujuan diadakannya debat sebagai salah satu metode kampanye dapat tercapai secara maksimal. Ini misalnya dapat dilakukan dengan melibatkan panelis sebagai subjek atif saat debat.

"Misalnya di segmen jawaban soal pertanyaan panelis, maka panelis diberi kesempatan menggali lebih lanjut. Sementara di segemen tanya jawab antarcapres, moderator bisa dilibatkan," tandas Susi.

KPU belum menentukan lokasi debat selanjutnya yang bakal diikuti tiga cawapres, yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, serta Mahfud MD. 

Namun, tema pada debat cawapres telah ditentukan, yakni ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik