Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
CALON presiden 2024, Ganjar Pranowo memiliki kebiasaan menginap di rumah warga. Kebiasaan tersebut sudah dilakukan Ganjar Pranowo sejak menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, Henri Subiakto menilai apa yang dilakukan Ganjar Pranowo, menunjukan bahwa Ganjar seorang pemimpin yang tidak berjarak dengan masyarakat kecil. Hal itu, berbeda dengan dua pasangan capres yang lain.
“Saya melihat bahwa apa yang dilakukan Pak Ganjar untuk masuk ke rumah-rumah warga yaitu menunjukkan bahwa beliau satu orang yang tidak berjarak dengan masyarakat kecil, masyarakat biasa. Karena memang asal-muasal Pak Ganjar sendiri adalah masyarakat biasa. Karena agak beda dengan capres yang lain maupun cawapres yang lainnya,” kata pakar bidang komunikasi politik ini saat dihubungi, Jumat (17/11).
Baca juga: ASN Boyolali Diduga Kembalikan Dana Iuran Dukung Ganjar, Bawaslu: Kami Cek
Ia menuturkan, Ganjar Pranowo berasal dari kalangan masyarakat biasa, sehingga wajar apabila Ganjar dekat dan mudah berbaur dengan masyarakat.
“Dia memang berasal dari masyarakat biasa, maka logis kalau dia juga dekat dengan masyarakat biasa. Dekat dan mencoba untuk memahami denyut keinginan, aspirasi maupun juga ingin mengetahui apa yang dirasakan oleh masyarakat biasa,” katanya.
Baca juga: Ini Penyebab Elektabilitas Anies-Muhaimin Melonjak
Kebiasaan Ganjar yang bisa dan selalu dekat dengan rakyat, menurutnya itu sebuah kelebihan seorang pemimpin. Dia mengatakan, apa yang dilakukan Ganjar hampir sama seperti yang dilakukan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Umar bin Khattab.
“Itu justru kelebihan ya kelebihan seorang pemimpin seperti itu. Kalau Umar bin Khattab kan juga ketika ingin mengetahui apa yang terjadi di masyarakatnya, juga datang ke rumah-rumah penduduk, rumah-rumah masyarakat. Itu telah dilakukan yang bagus dari sisi itu,” ucapnya.
Dia juga menilai, apa yang dilakukan Ganjar menunjukan bahwa Ganjar bukanlah seorang yang tinggi hati, meski Ganjar pernah menjabat anggota DPR-RI dan Gubernur Jawa Tengah, masing-masing selama dua periode, dan kini menjadi calon presiden.
“Ini menunjukkan bahwa beliau bukan orang yang tinggi hati atau tinggi mengambil status, walaupun sekarang calon presiden atau juga pernah jadi gubernur, itu kan tinggi sebenarnya. Tapi dia masih bisa melayani, saya yakin Pak Ganjar juga capek ketemu sama banyak orang itu. Ke rumah-rumah itu pasti capek, tapi dia masih bisa melayani dengan tersenyum, dengan keramahan, itu adalah mekanisme psikologi yang tidak mudah,” jelasnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Ganjar tidak bisa ditiru oleh calon presiden yang lain. Sebab, apa yang dilakukan Ganjar sudah menjadi kebiasaan, dan Ganjar melakukannya dengan senang hati. Dibutuhkan energi dan komitmen yang besar untuk bisa melakukan seperti yang dilakukan Ganjar.
“Ya mungkin memang karena beliau suka ya jadinya tersenyum. Tapi kan orang kalau capek kan kadang-kadang juga kesulitan kan seperti itu. Nah, makanya tidak semua capres bisa. Tidak semua capres memiliki energi dan komitmen untuk bisa seperti itu,” paparnya.
Henri juga membandingkan dengan capres Prabowo Subianto yang kini sudah berusia 72 tahun. Menurutnya, Prabowo tidak akan bisa melakukan seperti yang dilakukan Ganjar karena faktor usia, dan latar belakangnya berasal dari keturunan ningrat.
“Lihat bagaimana dengan capres yang lain, Pak Prabowo misalnya, yang secara usia juga sudah sangat sepuh, itu pasti energinya tidak akan mampu lagi untuk seperti itu. Apalagi komitmennya, komitmennya memang dari dulu bukan seperti itu, kulturnya nggak seperti itu,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, menurutnya Ganjar merupakan satu-satunya capres yang paling dekat dengan rakyat dan para pendukungnya heterogen. Hal itu dapat dilihat ketika Ganjar melakukan kunjungan ke berbagai daerah. Masyarakat selalu menyambut Ganjar dengan sangat antusias.
“Karena ,terus tentang Pak Ganjar itu sering kali kalau dateng ke masyarakat itu seperti jumpa fans. Fansnya senang sekali gitu kan jumpa dengan idolanya, Jadi ini bukan hanya sekedar pendekatan sosial, tapi orang yang sudah senang sama Pak Ganjar itu menjadi semakin dekat,” imbuhnya. (ROO/Z-7)
PDIP berpandangan koalisi politik yang lebih cair di Pilkada ketimbang Pilpres adalah hal yang wajar.
NasDem konsisten dalam konteks mendukung figur Anies maju dalam konteks nasional pilpres, maupun pilkada.
KOALISI Indonesia Maju (KIM) sejak awal telah berkomitmen untuk tetap bersatu dalam pilpres dan pilkada. Komitmen ini semakin kuat saat pilpres usai dan berhasil menjadikan Prabowo Subianto
SEJUMLAH pakar dan aliansi masyarakat sipil menilai praktik cawe-cawe Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi kembali terjadi di Pilkada 2024.
Ketua Para Syndicate Ari Nurcahyo mencatat terdapat beberapa episentrum Pilkada 2024 yang jadi peratrungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri.
Partai politik di daerah tidak selalu searah dengan koalisi partai di tingkat pusat seperti saat pilpres.
Pertumbuhan sarang tawon ndas di wilayah Kabupaten Bekasi meresahkan warga.
Di atas lahan seluas 10.367 meter persegi itu akan tetap dibangun permukiman warga dengan model rumah susun.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan separuh penduduk di Jakarta bukanlah pemilik rumah karena hal itu bukanlah pilihan, tetapi keterpaksaan.
Selain melakukan demonstrasi, kata Nanang, warga juga menggelar spanduk panjang untuk meminta dukungan kepada warga atas penolakan pendirian karaoke dan toko penjual minuman keras.
"Dari jemaah yang kami lakukan evakuasi ada sekitar 30 orang yang mana di indikasi sudah melakukan kontak fisik kepada para jemaah lain pada saat melakukan salat jemaah, tarawih."
Menurut Setiadi, ruko di tengah kompleks akan sangat mengganggu kenyamanan dan ketenangan warga
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved