Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Prabowo-Gibran Paparkan 8 Tantangan Strategis, Ada Krisis Pangan dan Kecerdasan Buatan

Media Indonesia
15/11/2023 14:52
Prabowo-Gibran Paparkan 8 Tantangan Strategis, Ada Krisis Pangan dan Kecerdasan Buatan
Paslon Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.(AFP)

ADA delapan tantangan strategis yang jadi pertimbangan paslon Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam menyusun visi, misi dan program periode 2024-2029.

Ketua Umum Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan capres dan cawapres Prabowo-Gibran merangkumnya ke dalam 8 tantangan strategis yang dihadapi bangsa Indonesia 5 tahun ke depan.

Pertama, kata Rosan, perubahan iklim. September 2023 adalah waktu terpanas dalam catatan sejarah bumi. Perubahan iklim bisa menyebabkan kekeringan dan hujan ekstrem yang menurunkan produksi pangan. Hal ini berpotensi meningkatkan kerawanan dan harga pangan, serta mengancam keselamatan jiwa.

Baca juga : Tiga Skenario Demokrasi Pascapemilu

Kedua, konflik bersenjata di Ukraina dan Palestina. Konflik ini, kata dia, bisa meningkatkan harga pangan dan harga energi karena mengganggu kelancaran rantai pasok global.

“Dan, itu sudah terjadi saat ini. Harga pangan strategis seperti beras naik tajam,” kata Rosan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/11).

Tantangan ketiga, kata Rosan, potensi konflik bersenjata di Laut Natuna Utara. Rivalitas antara dua negara adikuasa atas Taiwan bisa mengancam kelancaran rantai pasok pangan, energi, dan perdagangan yang melewati arus lintas laut Indonesia dan Laut Natuna Utara.

Baca juga : Gerakan Poros Buruh Menolak Hasil Pilpres 2024 yang Curang

Keempat, pelemahan ekonomi global. Pelemahan ekonomi dan kemungkinan resesi negara-negara maju menekan laju permintaan produk ekspor Indonesia. Selain itu, meningkatkan suku bunga, sehingga memberikan tekanan pada mata uang rupiah.

Kelima, disrupsi kecerdasan buatan. Mengapa ini masuk dalam program visi misi Prabowo-Gibran? “Karena cepatnya kemajuan kecerdasan buatan dapat mengubah kebutuhan tenaga kerja di hampir semua industri. Dan, memaksa peningkatan kemampuan tenaga kerja secara cepat,” jelas Rosan.

Keenam, lanjut Rosan, munculnya ancaman pandemi baru. Hal ini disebabkan meningkatnya suhu bumi sehingga membuka kemungkinan aktifnya kembali virus-virus dari masa lalu. Sehingga dapat menyebabkan merebaknya pandemi baru tidak hanya untuk manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan.

Baca juga : Perjuangan belum Usai

Tantangan selanjutnya, kata Rosan, terbatasnya waktu bonus demografi. Indonesia diprediksi hanya memiliki waktu 13 tahun untuk keluar dari perangkap negara berpenghasilan menengah (middle income trap) atau berisiko jadi negara yang tua sebelum kaya.

Tantangan terakhir atau kedelapan adalah meningkatnya populasi. Indonesia harus meningkatkan penelitian pangan melalui percepatan penggunaan mekanisasi bidang pertanian. “Pemenuhan pangan memerlukan upaya serius,” ujarnya.

Rosan melanjutkan itulah alasan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran memasukkan delapan tantangan strategis itu dalam visi, misi dan program periode 2024-2029 mereka.

“Presiden Joko Widodo juga sudah menyampaikan tantangan yang akan dihadapi bangsa ini ke depan. Bukan semakin ringan, tetapi semakin berat. Dunia sedang tidak baik-baik saja. Ada perang, perubahan iklim, dan krisis pangan,” tutup Rosan. (RO/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono
Berita Lainnya