Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MESKI terus digaungkan, toleransi di Indonesia dinilai masih jauh panggang dari api. Sejumlah pekerjaan rumah (PR) menanti bila penerapan itu ingin maksimal.
"Toleransi menjadi sesuatu yang jargon saja. Keterpaksaan," kata perwakilan Jaringan Gusdurian Inayah Wulandari Wahid dalam Forum Diskusi Denpasar 12 secara virtual, Rabu (1/11).
Inayah mencontohkan dirinya kerap dihujat. Musababnya, dia tidak menggunakan kerudung.
Baca juga : Ormas PEJABAT Minta Masyarakat Jaga Persatuan dan Demokrasi
"Ini kesannya sepele, tapi kalau mau liat konteks atau kasus di Iran, berapa banyak perempuan meninggal hanya karena tidak pakai kerudung," ujar dia.
Inayah juga menyoroti soal empati, kebaikan, respek, dan kesetaraan yang dinilai belum berjalan beriringan dengan kebhinekaan. Termasuk, belum selaras dengan Pancasila dan jargon NKRI harga mati.
"(Contohnya) iya, aku menghargai perbedaan. Tapi kalau kamu log in (pindah agama) ke kelompokku, kamu keren. Itu yang lebih banyak terjadi," papar dia.
Baca juga : Masyarakat Desa Garda Terdepan Pembangunan Nasional
Menurut Inayah, seluruh pihak mesti membuka ruang seluas-luasnya terhadap perbedaan cara pandang. Pembahasan atas suatu isu dinilai perlu untuk memunculkan kelompok yang selama ini dianggap berbeda.
"Kemudian penegakan hukum, ketika ada sekelompok dikenai kekerasan, dalihnya kita berusaha netral. (Seharusnya) kalau ada sekelompok kena kekerasan, penegak hukum tidak boleh netral," ucap dia. (MGN/Z-5)
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Selama ini, PR siswa khususnya untuk tingkat sekolah dasar (SD) justru dikerjakan oleh orangtua, sesuatu yang ironi.
Program ini merupakan kelanjutan dari upaya pembangunan yang telah dimulainya pada periode pertama kepemimpinannya di Halmahera Tengah.
Salah satu yang menjadi pekerjaan rumah utama dalam menuntaskan program prioritas adalah beberapa pembangunan infrastruktur.
Mahfud mengakui masih terdapat sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang masih belum rampung.
Berdasarkan data yang dihimpunnya, baru 45% puskesmas yang mampu melakukan deteksi dini terhadap kanker payudara. Selain itu sebanyak 70% penderita datang pada kondisi lanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved