Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
ANGGOTA Komisi I DPR Al Muzammil Yusuf mengkhawatirkan kekuatan dan langkah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam mengamankan data pemilu dari kebocoran atau peretasan. Kekhawatiran itu menurutnya beralasan karena sudah berulang kali kebocoran data penting terjadi.
"Soal pengamanan pemilu apakah BSSN hanya mengandalkan petugas pemilu dalam mengamankan data? Kalau hanya itu kita ada kekhawatiran, karena beberapa tempat ada satu kasus yang kami dalami kesepakatan curang sudah terjadi antara pihak di dalam, terkecilnya di TPS," cetusnya.
Berbagai data penting menjelang hari H pemilu harus betul-betul dijaga kerahasiaannya khususnya saat berlangsungnya pemilu. Sistem informasi yang canggih saat ini sangat memungkinkan kebocoran data terjadi sehingga menimbulkan kecurangan. Ancaman ini menurutnya harus bisa dicegah oleh BSSN sebagai salah satu garda terdepan dalam mengamankan keamanan siber.
Baca juga: BSSN Minta Diberikan Kewenangan Menyidik
"Bagaimana BSSN menempatkan sumber informasi publik dalam konteks pengamanan ini? Di mana letak posisi laporan publik karena di sini ada komunikasi publik. Delapan ratus ribu TPS. Apakah diamankan hanya karena input dari petugas TPS atau ada second information atau informasi publik dan publik upload," tegasnya.
Dalam rapat kerja dengan BSSN dan Bakamla, Rabu (13/9) Kepala BSSN Hinsa Siburian menjelaskan hal tersebut terkait dengan teknis yang menjadi kerahasiaan negara. Dia pun meminta rapat dengan agenda menjawab pendalaman dan pertanyaan anggota dewan dilakukan tertutup.
Baca juga: Ancaman Siber Marak Akibat Minimnya Kepatuhan
"Ini terkait dengan teknis. Maka kami akan menjelaskan tapi ingin tertutup," ucapnya.
Sementara itu pemimpin rapat Utut Adianto menyimpulkan dalam pemaparan anggaran yang disampaikan, BSSN dan Bakamla tidak meminta tambahan anggaran. Namun keduanya berencana menaikan gaji karyawannya. Kenaikan gaji disebut Utut merupakan konsekuensi dari pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo pada 16 Agustus.
"Tidak ada tambahan anggaran kecuali tambahan untuk kenaikan gaji. Jadi sekali lagi kenaikan gaji kalau di BSSN sebesar Rp6,6 miliar dan di Bakamla Rp3," tukasnya. (Sru/Z-7)
Maskapai Qantas mengalami serangan siber yang menyasar sistem layanan pelanggan milik pihak ketiga.
Yang akan dimintai keterangan dan klarifikasi yaitu Kementerian Komunikasi dan digital (Komdigi), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta pihak pengelola PeduliLindungi.
DIREKTUR Utama PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank DKI Agus Haryoto Widodo buka suara soal peretasan sistem Bank DKI.
Mengenai barang bukti apa saja yang diserahkan, Agus belum bisa membocorkannya. Namun ia menyebut pihakn Bareskrim telah bergerak cepat melakukan pemeriksaan.
Komputer kuantum membawa potensi revolusioner dalam menyelesaikan masalah kompleks yang tak mampu dipecahkan oleh komputer klasik.
Peretas Korea Utara berhasil mencuri US$1,5 miliar dalam mata uang kripto dari platform Bybit, menjadikannya sebagai peretasan terbesar yang pernah tercatat.
Banyak kasus kebocoran data terjadi bukan hanya karena serangan dari luar, tetapi juga akibat kelalaian individu dalam menjaga informasi pribadi.
Presiden Donald Trump menegaskan bahwa tidak ada informasi rahasia yang bocor dan menyebut Signal sebagai "teknologi terbaik untuk saat ini."
KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) tengah melakukan investigasi terhadap dugaan peretasan yang berdampak pada kebocoran data internal pegawai.
Di tengah meningkatnya kasus kebocoran data, semakin banyak orang mencari aplikasi transfer uang ke luar negeri yang hemat biaya sekaligus menjamin keamanan transaksi.
Salah satu tantangan terbesar dalam keamanan siber adalah terkait dengan proses IT, yang melibatkan berbagai tahap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved