Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Ancaman Siber Meningkat, Masyarakat Perlu Lebih Waspada dan Melek Digital

Media Indonesia
04/6/2025 13:26
Ancaman Siber Meningkat, Masyarakat Perlu Lebih Waspada dan Melek Digital
Ilustrasi(Dok Ist)

DALAM era digital yang kian berkembang pesat, isu keamanan siber menjadi perhatian utama yang tidak boleh diabaikan terutama dalam dunia bisnis. Hal ini mendorong tim Autosiren91 untuk meningkatkan kesadaran dan juga meberikan wawasan lebih luas lagi terhadap target audience dengan membangun seminar bertajuk “Pengaruh Kerentanan Keamanan Siber Terhadap Pelaku Bisnis di Indonesia (Ngobrol Santai Bersama Jenderal Bersahaja)”. 

Seminar ini mengundang dan menghadirkan tokoh-tokoh ternama seperti Irjen Pol. Dr. Drs. Yehu Wangsajaya, M.Kom., Dr. Ir. Arief Wibowo, M.Kom., Ir. Asep Surahmat, M.Kom., Ivan Halim, serta Hansen Gianto yang memiliki segudang wawasan, ilmu, dan juga pengalaman dalam dunia cybersecurity, teknologi, dan juga bisnis.  

Seminar ini berlangsung di Jakarta dan dihadiri oleh kalangan mahasiswa, profesional, hingga pegiat teknologi. Maraknya kebocoran data, penipuan daring, hingga pencurian identitas digital menunjukkan bahwa masyarakat masih rentan terhadap kejahatan dunia maya.

Menurut narasumber, banyak kasus kebocoran data terjadi bukan hanya karena serangan dari luar, tetapi juga akibat kelalaian individu dalam menjaga informasi pribadinya. "Seringkali masyarakat tidak menyadari betapa berharganya data pribadi mereka. Padahal, data seperti nomor telepon, alamat email, dan bahkan nama lengkap bisa disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Pentingnya edukasi digital menjadi sorotan utama dalam diskusi ini. Ditekankan bahwa masyarakat perlu membangun budaya waspada digital mulai dari mengenali modus-modus penipuan online, menggunakan sandi yang kuat, hingga tidak sembarangan membagikan informasi pribadi di media sosial.

Tak hanya mengandalkan perlindungan teknologi, partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan siber juga menjadi kunci. "Teknologi bisa membantu, tapi tanpa kesadaran pengguna, pertahanan digital akan tetap lemah," ungkap seorang pakar keamanan TI yang turut hadir.

Kegiatan ini ditutup dengan ajakan kepada seluruh peserta untuk menjadi agen literasi digital di lingkungan masing-masing. Dengan kolaborasi antara masyarakat, institusi pendidikan, dan pemerintah, diharapkan ketahanan siber Indonesia bisa semakin kuat menghadapi tantangan digital yang terus berkembang. (h-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya