Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Survei Y-Publica: Head to Head, Prabowo 51,8 Persen, Ganjar 32,7 Persen

Media Indonesia
22/8/2023 11:22
Survei Y-Publica: Head to Head, Prabowo 51,8 Persen, Ganjar 32,7 Persen
Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo(BPMI Setpres)

PRABOWO Subianto diprediksi unggul melawan Ganjar Pranowo jika berhadapan head to head. Temuan survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas Prabowo mencapai 51,8%, sedangkan Ganjar 32,7%, dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 15,5%.

Baca juga: Tidak Signifikan, LSI Nilai Pengaruh Cawapres Hanya Bantu Dongkrak 1-2% Elektabilitas

Artinya, Prabowo lebih berhasil menarik basis pendukung capres yang lain ketimbang Ganjar. Prabowo mendapatkan tambahan elektabilitas hingga 21%, sementara Ganjar hanya 10%. Dua per tiga suara lari ke Prabowo, sepertiganya ke Ganjar, dan sisanya tidak menjawab.

“Dalam skenario head to head, Prabowo unggul dengan elektabilitas 51,8 persen, mengalahkan Ganjar yang hanya mencapai 32,7 persen,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono lewat keterangan yang diterima, Selasa (22/8).

Baca juga: BRIN Anggap Koalisi Ganjar dan Anies Merupakan Sebuah Kejutan Besar

Menurut Rudi, keunggulan Prabowo terhadap Ganjar memberikan peluang bagi ketua umum Gerindra itu untuk memenangkan Pilpres pada skenario dua putaran dengan tiga pasang capres-cawapres maupun satu putaran dengan hanya dua pasangan.

Tren elektabilitas sejak awal tahun menunjukkan kenaikan elektabilitas Prabowo yang disertai dengan elektabilitas Ganjar cenderung stagnan atau turun tipis.

Endorsement Jokowi yang condong kepada Prabowo memperkuat peluang untuk menang, serta menarik pendukung Anies bermigrasi ke kubu Prabowo alih-alih mendukung Ganjar. “Stagnasi yang dialami Ganjar menunjukkan ceruk pemilih Ganjar relatif terbatas, tidak meluas,” lanjut Rudi.

Baca juga: PDIP Sebut Prabowo Jalankan Politik Adu Domba dengan Membajak Budiman Sudjatmiko

Pada skenario putaran kedua atau hanya ada dua pasangan, kecenderungan tersebut diperkirakan bakal semakin menguat. “Jika Anies tidak berlaga lagi, sebagian besar pemilihnya akan beralih mendukung Prabowo atau sisanya golput, enggan mencoblos Ganjar. Ini menjadi tantangan bagi kubu Ganjar untuk bisa memperbesar dukungan, baik dengan mengkonsolidasikan koalisi partai-partai maupun mencari pendamping cawapres yang bisa mengungkit elektabilitas,” jelas Rudi.

Besarnya kursi partai-partai pendukung Prabowo diperoleh setelah Golkar dan PAN memutuskan bergabung bersama Gerindra dan PKB mendeklarasikan Prabowo sebagai capres pada 12 Agustus 2023 lalu. Ganjar hanya didukung oleh PDIP dan PPP, serta sisanya partai-partai non-parlemen.

“Kecuali jika kubu Ganjar bisa mengajak partai-partai di koalisi lain untuk membelot, misalnya jika Koalisi Perubahan tak kunjung menyepakati nama cawapres pendamping Anies,” ujar Rudi.

Hanya saja dengan waktu yang tersisa dua bulan menjelang pendaftaran capres-cawapres ke KPU, peluang semakin menyempit. “Dinamika pencapresan dan koalisi masih mungkin berubah lagi, tetapi perlu kerja keras dan strategi yang jitu untuk memperbesar peluang menang,” pungkas Rudi.

Survei Y-Publica dilakukan pada 7-15 Agustus 2023 kepada 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89%, tingkat kepercayaan 95%. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya