Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DIRJEN Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rasio Ridho Sani menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindak perusahaan atau pabrik di sekitar penyangga Ibu Kota yang menyebabkan polusi Jakarta semakin memburuk.
Rasio mengatakan pihaknya tengah memproses semua aduan yang masuk dari masyarakat untuk menelusuri pabrik mana saja yang ikut berkontribusi mencemari udara Jabodetabek selama satu pekan terakhir.
“Kami akan segera dalami pabrik-pabrik yang melakukan pelanggaran ini ya, terutama yang menyebabkan polusi Jakarta semakin buruk. Kalau ditemukan ada pelanggaran, ada limbah pembakaran tidak sesuai prosedur akan segera kami tindak. Pokoknya semua laporan-laporan dari masyarakat akan kita tindak lanjuti. Kami mendapat informasi bahwa ada dugaan tindak pidana maupun pelanggaran yang berkaitan dengan pencemaran udara, pencemaran apapun bentuknya, di udara maupun air, kami akan segera tindak lanjuti,” ujar Rasio di Kantor KLHK, Jakarta, Senin (14/8).
Baca juga: Presiden Instruksikan Jajarannya Perbaiki Kualitas Udara di Jabodetabek
Dalam kesempatan terpisah, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Reliantoro mengatakan berdasarkan hasil inventarisasi dari beberapa kajian, sumber pencemar udara DKI Jakarta didominasi oleh sumber pencemar lokal. Selain itu, penyebab pencemaran udara DKI ditengarai berasal dari kendaraan bermotor dengan bahan bakar fosil.
“Untuk DKI Jakarta, berdasarkan beberapa kajian, maka peluang terbesar untuk memperbaiki kualitas udara adalah kalau kita menyentuh dari sektor transportasi,” ujar Sigit.
Baca juga: DPRD DKI: Pemprov DKI tidak Pernah Menindak 1.600 Industri Pencemar Udara Jakarta
Sigit menjelaskan sektor transportasi menjadi penyumbang 44% sumber pencemar, diikuti sektor industri 31%, manufaktur 10%, perumahan 14% dan komersial 1%. Karena sektor transportasi mendominasi, maka Sigit menyampaikan keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam perbaikan kualitas udara merupakan hal yang mutlak.
Pakar kesehatan Tjandra Yoga Aditama mendesak agar pemerintah melakukan tindakan nyata untuk menangani polusi udara di beberapa wilayah di Indonesia. Tjandra mengatakan jika tidak diatasi dengan cepat, kesehatan masyarakat yang akan dipertaruhkan di masa mendatang.
“Perlu dilakukan surveilans yang baik untuk mengetahui pola gangguan kesehatan dari waktu ke waktu sejalan dengan peningkatan polusi udara. Di Australia misalnya, jelas ada data bahwa pada masa kebakaran semak-semak (bush fire) maka terjadi peningkatan angka masuk IGD akibat keluhan sesak napas di lokasi itu. Tentu perlu dilakukan pemantauan kesehatan dan penanganan gangguan kesehatan, baik jangka pendek maupun kemungkinan ada tidaknya dampak jangka panjang,” ujar Tjandra.
Ia juga menyarankan agar masyarakat yang tinggal di wilayah dengan kualitas udara yang buruk untuk membatasi kegiatan di luar ruangan. Jika mendesak, masyarakat diminta untuk tetap menggunakan masker ke mana pun saat berpergian di luar ruangan.
“Tentu masker tidak sepenuhnya dapat mencegah polutan udara masuk ke paru, tetapi setidaknya dapat membantu, selain juga mencegah penularan penyakit lain,” pungkasnya. (Dis/Z-7)
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, memberikan apresiasi tinggi kepada PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia) yang berhasil meningkatkan kapasitas produksinya.
Perusahaan kemasan plastik terbesar di Asia Pasifik, Thong Guan Industries Bhd, resmi berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang.
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan hilirisasi yang dikawal pemerintah sejak era Presiden Joko Widodo hingga Presiden Prabowo Subianto.
Perusahaan pemrosesan serta pengemasan makanan dan minuman, Tetra Pak meresmikan fasilitas produksi material tahap kedua di Binh Duong, Vietnam.
Perluasan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memungkinkan Sozio merespons kebutuhan pelanggan secara lebih cepat dan efektif di seluruh wilayah.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi pusat inovasi industri gula yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved