Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Presiden Joko Widodo, Senin (14/8), menggelar rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, untuk membahas kualitas udara di Jabodetabek yang sangat buruk dalam beberapa waktu terakhir.
"Kita akan membahas mengenai kualitas udara di Jabodetabek yang selama satu pekan terakhir, kualitas udara di Jabodetabek sangat buruk," ujar presiden dalam pembukaan rapat.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan dua catatan yaitu terkait penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
Baca juga: KLHK Tegaskan Kendaraan Bermotor Penyebab Polusi Udara di Jakarta
Untuk jangka pendek, Kepala Negara meminta secepatnya dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara menjadi lebih baik. Ia juga menginstruksikan rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek.
Kementerian/lembaga juga didorong menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi Euro 5 dan Euro 6 khususnya di daerah ibu kota dan sekitarnya. Euro 5 dan Euro 6 adalah standar emisi (gas buang kendaraan bermotor) yang telah ditetapkan Uni Eropa dengan tujuan meningkatkan kualitas udara negara-negara anggotanya.
Baca juga: Polusi Udara Berisiko Tingkatkan Kasus ISPA
"Kemudian perbanyak ruang terbuka hijau. Ini memerlukan anggaran, disiapkan anggaran," tutur mantan wali kota Surakarta itu.
Jokowi juga meminta kementerian/lembaga mempertimbangkan kebijakan bekerja secara hybrid yaitu bisa di kantor maupun di rumah.
"Saya tidak tahu kesepakatan di ratas ini apakah proporsinya 75%, 25% atau angka yang lain," imbuhnya.
Presiden meminta jajarannya konsisten melaksanakan kebijakan pengurangan penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal.
Untuk jangka panjang, Jokowi meminta adanya penguatan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Selain itu, menurutnya harus ada pengawasan terhadap sektor industri dan pembangkit listrik tenaga uap, terutama di sekitar Jabodetabek.
"Yang terakhir, berikan edukasi kepada publik seluas-luasnya," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, indeks kualitas udara di DKI Jakarta berada pada angka 156 dengan keterangan tidak sehat. Menurut Jokowi, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan situasi udara di Jabodetabek memburuk. Pertama kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi, kedua pembuangan emisi dari transportasi, ketiga aktivitas industri di Jabodetabek terutama yang menggunakan batubara. (Z-11)
Kualitas udara yang buruk merupakan isu yang semakin mengkhawatirkan di berbagai kota besar di dunia terutama di Indonesia.
Berdasarkan data per Rabu (15/6) siang, IQ Air mencatat indeks kualitas udara di Jakarta mencapai 188, atau masuk kategori tidak sehat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya akan berupaya mengatasi persoalan kualitas udara di Ibu Kota yang memburuk.
Anies mengakui Pemprov DKI tak bisa bekerja sendiri karena mobilitas juga datang dari wilayah penyangga
BMKG menjelaskan menurunnya kualitas udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya disebabkan oleh kombinasi antara sumber emisi dari kontributor polusi udara.
Anies mengajak seluruh wilayah yang menopang Jakarta bersama-sama mengambil tanggung jawab mengenai memburuknya kualitas udara akhir-akhir ini.
Menurutnya, penggerebekan pesta gay itu dilakukan pada Minggu (22/6) sekira pukul 00:30 WIB atas laporan warga setempat yang curiga dengan kegitan tersebut.
Pihak yang menyelenggarakan nobar Piala Dunia diimbau mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan. Terlebih, beberapa hari terakhir kasus covid-19 merangkak naik.
Hingga Sabtu, 15 April atau H-7 Lebaran, jumlah mobil yang keluar Jabodetabek tercatat mengalami penurunan 29,52% dibanding hari normal.
Jumlah sepeda motor yang keluar dan masuk Jabodetabek pada H-3 kemarin juga tercatat mengalami kenaikan signifikan
Sebanyak 903.169 kendaraan kembali ke wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) pada 24-27 April 2023 atau H+2 sampai H+5 Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023.
1.589.499 kendaraan telah kembali ke wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) selama delapan Hari dari 22-29 April atau hari H hingga H+7 Lebaran 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved