Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERKUMPULAN untuk Pemilu Demokrasi (Perludem) menilai upaya sosialisasi bahaya hoaks yang dilakukan penyelenggara pemilu masih belum cukup. Mereka pun mendesak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) melakukan penanganan hoaks dan disinformasi secara terukur.
“Saya rasa tidak cukup dengan sosialisasi. Penanganan hoaks dan disinformasi mesti dilakukan dengan cara-cara yang lebih sistematis dan terukur. Itu butuh langkah strategis oleh Bawaslu,” tegas peneliti Perludem Fadli Ramadhanil kepada Media Indonesia, Minggu (13/8/2023).
Salah satunya langkah yang bisa dilakukan, menurutnya, adalah memperbanyak langkah prebungking dengan menyasar potensi-potensi hoaks yang bisa diidentifikasi dari sekarang. Prebungking adalah proses membongkar kebohongan, taktik, atau sumber sebelum informasi keliru menyerang.
Baca juga: Akademisi: Ujaran Kebencian dan Hoaks karena Kurangnya Literasi Digital
“Jadi langkah-langkah pencegahan dan penegakan hukum mesti dilakukan secara beriringan,” tuturnya.
Di sisi lain, anggota Bawaslu Lolly Suhenty menekankan bahwa pihaknya tidak bisa sendirian dalam memerangi hoaks. Mereka butuh berkolaborasi dengan banyak elemen agar pelaksanaan di lapangan bisa efektif.
Baca juga: Polri akan Panggil Denny Indrayana untuk Klarifikasi Kasus Hoaks Putusan Sistem Pemilu
"Kolaborasi dengan multistakeholder tersebut nantinya bisa dengan memproduksi konten-konten informasi yang benar untuk disebarluaskan. Kerja sama Ini harus kita lakukan, sebab seringkali hoaks viral karena berita yang benar tidak viral," ungkap Lolly.
Hal senada juga disampaikan anggota KPU Betty Epsilon Idroos. Ia mengakui KPU tidak akan mampu bekerja maksimal melawan isu hoaks jika melakukannya sendirian.
"Banyak sekali informasi yang tidak benar terhadap kami (KPU). Oleh karena itu, kolaborasi dengan banyak pihak sangatlah penting," terangnya.
Di sisi lain, Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho, menyatakan menjelang Pemilu 2024, hoaks politik meningkat. Berkaca pada Pemilu 2014 dan 2019 hoaks banyak menyasar penyelenggara pemilu, partai politik, kandidat, dan pemilih. Pada 2019, hoaks politik tercatat mencapai 52,7%.
"Dua pemilu presiden plus Pilkada DKI 2017 itu menggambarkan brutalitas produksi hoaks," ucap Septiaji. (Z-11)
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
Pembahasan RUU Pemilu membutuhkan waktu panjang demi menciptakan sistem pemilu yang sesempurna mungkin.
Demokrasi tidak bisa dipisahkan dari politik karena sesungguhnya politik adalah bagian yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
Pemerintahan konservatif sebelumnya dikenal dengan pendekatan keras terhadap Korea Utara, yang menyebabkan meningkatnya ketegangan.
"Dari segi teoretis dan data empiris, pemilu yang baru dilaksanakan ini justru merugikan kualitas demokrasi."
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menegaskan bawa penyewaan pesawat jet saat pelaksanaan Pemilu 2024 dilakukan sebagai langkah operasional strategis dalam situasi luar biasa.
KPU RI melakukan kontrak dengan broker Alfalima Cakrawala Indonesia untuk penyewaan private jet.
PENURUNAN skor dan peringkat Indonesia dalam indeks demokrasi 2024 yang dirilis Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan adanya proses otoritarianisasi.
TULISAN ini merupakan hasil riset Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Formappi mendorong agar DPR RI lebih memperhatikan Revisi Undang-Undang (UU) Pemilu. Hal itu lantaran RUU Pemilu tidak termasuk dalam prioritas yang akan dibahas DPR pada tahun 2025.
TAHUN 2024 ialah tahun pemilu kolosal. Pemilu legislatif, presiden, dan kepala daerah diborong penyelenggaraannya dalam satu tahun yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved