Survei: Muhadjir Effendy Cawapres Favorit Di Jatim

Widhoroso
11/8/2023 21:31
Survei: Muhadjir Effendy Cawapres Favorit Di Jatim
Menko PMK Muhadjir Effendy(DOK Kemenko PMK)

NAMA Menko Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy muncul sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur (Jatim). Hal ini terlihat dari hasil survei Laboratorium Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama Juli 2023.

Hasil survei menunjukkan Muhadjir meraih 13,38 persen, unggul atas Din Syamsudin yang meraih 13 persen. Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengatakan Muhadjir memang bisa dikatakan sebagai salah satu sosok pemimpin di Jatim sehingga wajar jika dalam survei ini namanya cukup dikenal. "Namun, sayangnya beliau  dirasa terlalu kalem dan harusnya bisa lebih lincah," ujarnya dalam Bincang Politik Nasional dan Rilis Hasil Survei Opini Publik Jawa Timur Laboratorium Ilmu Politik UMM.

Ia mengaku tertarik dengan hasil survei laboratorium politik UMM karena ternyata korespondennya didominasi oleh warga Nahdlatul Ulama (NU). "Sebagian besar koresponden seakan ingin bilang agar Muhammadiyah juga harus turun gunung dan seharusnya bisa tampil di wilayah politik," ujarnya.

Baca juga: Keturunan Syekh Sewulan, Muhadjir Mengaku Akrab dengan Tradisi NU

Ia menilai Muhammadiyah memiliki banyak sumber daya manusia yang bisa bersaing, tetapi tidak muncul nama di kancah politik. Maka, survei ini dapat mendorong Muhammadiyah untuk segera tampil dan berkontribusi.

Selain itu, berdasarkan data hasil survei, suara calon presiden nyatanya tidak ditentukan oleh partai, namun tergantung sosok yang bersangkutan. Menurut Zuhro, dalam sistem pemilihan langsung, popularitas masih menjadi hal yang sangat memengaruhi pilihan.

Dia juga mengapresiasi UMM yang dapat memberikan jembatan agar tidak terjadi salah paham dengan mendatangkan pengamat dan perwakilan partai. "Saya ingin katakan Indonesia memiliki masyarakat yang selalu maintaining harmony dan ini perlu dijaga. Kalau kita ingin Indonesia baik-baik saja, kita harus mencari dan memilih pemimpin yang nawaitu-nya (niat) benar-benar ingin Indonesia jadi lebih baik," jelasnya.

Baca juga: Menko PMK: Pemerintah Terus Ayasi Krisis Pangan Di Papua

Sedangkan pengamat politik UMM, Asep Nurjaman, menilai adanya keinginan dari masyarakat agar kader Muhammadiyah bisa muncul ke permukaan. Salah satu nama yang sedang hangat adalah Muhadjir Effendy.

"Saya ada kerinduan masyarakat akan calon-calon yang punya upaya pengabdian dan ketulusan pada bangsa. Perasaan inilah yang seharusnya terus ditumbuhkan untuk mencegah munculnya fenomena politik uang," katanya.

Asep memberikan pandangan lain terkait survei politik. Di negara lain, survei yang berdasarkan sampling sudah ditinggalkan dan beralih pada penggunaan AI serta big data. Berbagai kelebihan bisa didapat, seperti pemetaan calon yang lebih akurat, karena tidak ada batasan data. Sehingga, ia berharap partai politik dan lembaga survei juga bisa segera memanfaatkan teknologi tersebut (AI). (Ant/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya