Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Berebut Ceruk yang Sama, Persaingan Ganjar dan Prabowo Diprediksi semakin Sengit

Abdillah M. Marzuqi
01/8/2023 23:18
Berebut Ceruk yang Sama, Persaingan Ganjar dan Prabowo Diprediksi semakin Sengit
Momen Ganjar Pranowo bersama Prabowo Subianto saat mendampingi Presiden Joko Widodo panen raya di Kebumen, Jateng.(Biro Setpres)

POROS Ganjar Pranowo yang didukung PDI Perjuangan terkesan berebut pengaruh dengan poros Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). PDIP tampak berupaya menarik PKB dan Partai Golkar ke gerbong pendukung Ganjar.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, hal itu dikarenakan Ganjar dan Prabowo berada dalam posisi yang sama yakni menggarap basis pemilih yang pro pemerintah.

“Kenapa KKIR dan koalisi PDIP ini terkesan beradu pengaruh? Karena mau tidak mau mereka beradu di ceruk pemilih yang sama. Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo ceruknya adalah tentu didominasi oleh kelompok yang pro pemerintah,” terangnya.

Baca juga: Sandiaga Cawapres Teratas di Survei Trust Indonesia

Hal itu juga yang membuat Anies seolah terlempar dari pertarungan keduanya. Menurutnya, Prabowo dan Ganjar tidak melihat Anies Baswedan akan berada dalam pertarungan yang sama untuk memperebutkan suara kelompok pendukung pemerintahan saat ini.

“Mereka akan bersaing dengan Anies tentu cukup sulit. Selain dalam perspektif mereka, Anies tidak masuk dalam pertempuran. Perspektif lainnya, karena memang Anies tidak cukup tergiur memperebutkan suara yang sudah diperebutkan Ganjar dengan Prabowo Subianto,” tambahnya.

Baca juga: Sandiaga Cawapres Teratas di Survei Trust Indonesia

Dedi menambahkan situasi persaingan itu sampai sekarang masih dinamis dan bahkan konflik kepentingan antara koalisi Prabowo dan Ganjar semakin menguat. 

Salah satunya adalah sinyal kedekatan antara keduanya dengan Jokowi. Dedi mengungkapkan pertemuan Jokowi dengan PDIP, dengan Ganjar kian jarang terlihat. Justru semakin intens adalah pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto.

“Salah satunya adalah lebih sering Jokowi bersama Prabowo, baik itu sendiri atau bersama misalnya didampingi oleh Muhaimin Iskandar atau Erick Thohir yang situasinya tentu membuat jengkel atau membuat kalut PDIP. Dengan kondisi itu PDIP lantas mengambil sikap. Salah satunya melakukan klaim bahwa Jokowi masih berada di barisan PDIP dan Megawati," lanjutnya.

Kondisi tersebut, menurutnya, bisa berdampak negatif pada elektabilitas Ganjar Pranowo.

“Maka situasinya sebetulnya bisa saja merugikan pihak Ganjar, kenapa? Karena satu sisi bisa kita lihat elektabilitas Ganjar kian menurun, elektabilitas Prabowo kian meningkat. Bahkan upaya PDIP dengan mengutip cawapres yang cukup banyak, misalnya, itu tidak cukup berhasil untuk meyakinkan publik bahwa Ganjar layak untuk mendapatkan sokongan,” tegasnya. (Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya