Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PRESIDEN Joko Widodo dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan contoh kedewasan berpolitik bagi elite politik Tanah Air. Kedua tokoh bangsa itu bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7) di tengah perbedaan politik jelang Pemilu 2024.
"Pertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh itu menandakan kedewasaan berpolitik," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, kepada Media Indonesia, Kamis (20/7).
Menurutnya, menghargai perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Jokowi dan Surya, sambung Ujang, tidak menutup ruang untuk bertemu dan silaturahmi meski keduanya memiliki perbedaan pandangan dan dukungan terkait calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Jokowi-Paloh Bertemu dalam Momentum yang Tepat
Saat Indonesia memutuskan sistem demokrasi dalam bernegara, elite bangsa harusnya dapat menjaga kedewasaan politik. Ujang berpendapat, perbedaan koalisi maupun calon yang diusung antarelite seharusnya dapat dihormati.
"Karena demokrasi mengharuskan setiap individu menghargai setiap perbedaan pendapat, dukungan, koalisi. Dalam konteks Jokowi-Surya Paloh, itu menandakan bahwa keduanya bisa dikatakan lebih dewasa dalam berpolitik," jelasnya.
Baca juga: Jokowi Dinilai Tegaskan Sikap Politik saat Tanyakan Cawapres Anies ke Surya Paloh
NasDem diketahui menjadi salah satu partai politik yang mendukung Jokowi maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2014. Sikap itu dilanjutkan NasDem pada Pilpres 2019.
Pada Pilpres 2024, NasDem mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta sebagai calon presiden. Adapun PDI-Perjuangan, partai asal Jokowi, mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Surya mengungkap bahwa Presiden sempat penasaran dengan calon wakil presiden pendamping Anies. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera berpendapat, rasa ingin tahu itu menunjukkan bahwa Presiden tidak masalah ihwal majunya Anies sebagai calon presiden.
"Selama ini ada kesan Pak Jokowi itu memusuhi Mas Anies. Kalau dia (Jokowi) sudah bertanya siapa cawapres Mas Anies, berarti enggak masalah Mas Anies maju," ujar Mardani. (Z-3)
Instruksi ini terkait dengan penangkapan Bupati Kolaka Timur Abdul Azis yang menuai kontroversi.
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan dukungan penuh partainya kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan bahwa partai politik tidak boleh hanya menikmati hak-hak prerogatif yang dimiliki tanpa menunaikan kewajiban kepada rakyat.
KETUA Umum Partai NasDem, Surya Paloh, meyakini Presiden Prabowo Subianto memiliki tekad kuat untuk membawa perubahan besar demi kemajuan bangsa
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyatakan bahwa dukungan partainya terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bukan sekadar formalitas politik.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyuarakan pentingnya memaknai anugerah besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
MENJELANG pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Makassar pada 8-10 Agustus 2025, Partai NasDem menggelar kegiatan penanaman pohon di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
ANGGOTA Komisi I DPR RI Amelia Anggraini meminta pemerintah Indonesia bersikap tegas menyusul sikap pemerintah Malaysia yang menyebut Blok Ambalat sebagai Laut Sulawesi.
Hasan Nasbi mengungkapkan, Kabinet Merah Putih yang berada di bawah kemudi Presiden Prabowo Subianto cukup solid dan kompak.
ANGGOTA Komisi XIII DPR RI M Shadiq Pasadigoe menyayangkan maraknya pengibaran bendera One Piece menjelang peringatan HUT ke-80 RI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved