Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DINAMIKA poros koalisi di Pilpres 2024 tampak semakin menarik. Beberapa saat lalu PKB menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan. Di sisi lain, Partai Gerindra menegaskan bakal bergabung beberapa parpol sekaligus.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menilai dua poros koalisi tersebut memang punya magnet tersendiri, kendati posisi PDIP masih lebih diuntungkan.
"Dua poros koalisi ini PDIP dan Gerindra ini memang potensial menjadi motor dan magnet koalisi, tetapi PDIP jelas lebih punya daya tawar karena masih menjadi partai penyokong utama pemerintah saat ini dan kondisi makro nasionalnya cukup positif," terangnya.
Baca juga: PKB tak Takut Dianggap Bermanuver karena Temui PDIP
Menurutnya, dinamika koalisi masih akan bergejolak. Partai politik (parpol) dinilai masih akan menghitung dan menimbang untung-rugi untuk memfinalkan dukungan.
Ya tentu saja masih dinamis. Sejauh ini koalisi yang akan terbentuk karena parpol yang akan bergabung ke koalisi tersebut masih pada menimbang-nimbang get what-nya guna mendapat daya tawar terbaiknya di koalisi," sambungnya.
Baca juga: Gerindra Sebut Ada Parpol Gabung KKIR di Juli 2023
Surokim memprediksi poros koalisi akan menemukan bentuk pasti pada beberapa bulan mendatang.
"Poros koalisi saya pikir akan segera fix di bulan September dan saya pikir tidak perlu harus ada penghadangan dan lain-lain, smooth saja biarkan mengalir alami ke mana parpol-parpol akan berlabuh dalam koalisi," tambahnya.
Kendati belum final, para calon presiden patut mempersiapkan upaya untuk memenangkan kontestasi 2024, bukan sekadar memperbesar koalisi.
"Menurut saya tidak harus terlena dengan koalisi besar dan kecil karena koalisi yang akan memenangkan kontestasi 2024 ya koalisi dengan rakyat," tandasnya,
Ia menjelaskan koalisi partai hanya berguna sebagai pintu masuk kandidasi. Selebihnya, kemenangan akan ditentukan oleh pemilih dalam pemilu one man one vote.
"Faktanya belum menjadi jaminan jika koalisi besar yang akan memenangkan kontestasi dalam pemilu langsung. Saya pikir para kandidat jangan terlalu terlena dengan dukungan koalisi besar itu belum jadi jaminan dalam pemilu langsung," pungkasnya. (RO/Z-7)
Megawati kembali mengungkit soal kekalahan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan meyakini bahwa ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif
PARTISIPASI pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Padang tahun 2024 tercatat hanya 49 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
KETUA PARA Syndicate Ari Nurcahyo menyebut Pilkada Serentak 2024 merupakan pertarungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo, dan Megawati Soekarnoputri.
Pentingnya kepedulian anak-anak muda terhadap perhelatan pilkada mendatang.
DINAMIKA politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 kian panas. Adanya pertemuan antara Joko Widodo dengan salah satu pasangan calon Pilkada Jakarta,
Elektabilitas Rido unggul dari kandidat lain karena pengaruh pemilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Tiga lembaga yang menduduki tingkat kepercayaan terendah dari 15 daftar lembaga ditempati oleh partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR RI.
Walaupun popularitasnya belum menjadi yang pertama, Partai Gerindra justru meraih hasil tertinggi dari segi elektabilitas.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
Penyebab utama dari korupsi adalah mahalnya sistem politik untuk menjadi pejabat baik dari tingkat desa hingga presiden.
Namun hingga saat ini, banyak parpol yang belum secara aktif membuka laporan pertanggungjawaban kepada publik.
Gus Yasin berharap kepemimpinan baru PPP bisa benar-benar memperjuangkan hak-hak rakyat serta mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam setiap kebijakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved