Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANGGOTA Komisi III DPR RI Mulfachri Harahap menilai untuk menghentikan peredaran narkoba yang masuk ke Indonesia dari Malaysia perlu kerja sama kedua negara. Jadi tidak hanya dengan memperketat penjagaan di daerah perbatasan, namun juga perlu kerja sama dan pembicaraan khusus kepada pemerintah Malaysia.
“Saya kira pemerintah kita perlu mengadakan pembicaraan khusus kepada Pemerintah Malaysia, atau Otoritas Malaysia. Khususnya yang berwenang menangani masalah narkoba. Ada indikasi kuat Pemerintah Malaysia sepertinya membiarkan keluarnya barang haram dari negaranya untuk masuk ke Indonesia. Karena dari hasil laporan Kapolda Sumatera Utara disebutkan penangkapan peredaran Narkoba di wilayah hukum Polda Sumut itu paling banyak masuk dari negara tetangga, Malaysia,” papar Mulfachri saat kunjungan Kerja Komisi III DPR RI ke Polda Sumut, Kamis (15/6).
Baca juga: 20 Kilogram Sabu Berhasil DIsita dari Jaringan Pengedar Internasional
Bahkan, lanjutnya, dari laporan kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) diketahui bahwa Malaysia akan berlaku sangat ketat terkait peredaran barang haram itu di wilayah atau negara mereka. Namun begitu barang haram tersebut keluar dari wilayah Malaysia, dan beralih ke Indonesia, pemerintah negara itu terkesan membiarkan saja. Hal ini dinilai sangat memprihatinkan.
Oleh karena itu, Politisi dari Fraksi PAN ini berharap Pemerintah Indonesia harus duduk bersama dengan Malaysia. Pasalnya, masalah penyalahgunaan narkoba di Indonesia dengan jumlah yang tidak sedikit ini bukan hal yang sederhana. Bahkan pihaknya mendukung Pemerintah Indonesia untuk menggunakan cara-cara yang sedikit keras terhadap pembiaran yang dilakukan negara tetangga tersebut.
Baca juga: Cegah Peredaran Narkoba, Sukarelawan Ini Gelar Penyuluhan Untuk Remaja di Sumut
“Jika tadi kita semua, bersama dengan Kapolda Sumut, Pak Panca memusnahkan ratusan kilo sabu, dan ratusan ribu ekstasi serta ganja hasil tangkapan Polda Sumut selama dua bulan, maka saya yakin peredaran di luar sana jauh lebih besar dari angka itu. Sementara pemerintah sudah mencanangkan perang melawan narkoba, namun saya bisa katakan bahwa kita belum menang dalam peperangan melawan narkoba itu," sebut Mulfachri.
Oleh sebab itu, ia ingin mengingatkan pihak terkait tanpa ingin menyalahkan siapapun, agar masalah ini menjadi perhatian bersama. "Bagaimana kita bisa mengatasi masalah ini. Kalau orang mengatakan kejahatan-kejahatan tertentu (seperti korupsi) adalah puncak dari kejahatan, saya rasa narkoba juga tidak kalah. Narkoba adalah puncak dari kejahatan, juga tidak hanya mengganggu kehidupan anak-anak muda kita, tetapi pada akhirnya narkoba ini juga dapat menciptakan instabilitas bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, kita harus duduk bersama menghadapi masalah ini,” pungkasnya. (S-3)
Tingginya kasus perceraian di Banten, disinyalir karena banyaknya pernikahan dini atau belum matang berumah tangga, pernikahan disebabkan hamil di luar nikah atau dipaksakan.
Sahroni menyampaikan jajaran Polri harus memberikan perlindungan maksimal kepada petugas KPPS. Menurutnya, tak ada kontestasi elektoral yang sebanding dengan ratusan nyawa manusia.
Legislator Fraksi PDI-Perjuangan ini juga menambahkan pentingnya dukungan dari pimpinan DPR RI untuk peningkatan Parlemen News Room menjadi lebih baik kedepannya.
Pengadilan Agama (PA) bersiap-siap menghadapi fenomena banyaknya calon anggota legislatif (caleg) yang digugat cerai pasangannya pasca gagal menjadi legislatif tahun 2024.
Nawawi mengisi kekosongan kursi ketua KPK yang ditinggalkan Firli setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus yang terkait dengan mantan Mentan SYL.
WAKIL Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan, Kejaksaan Agung (Kejagung) berperan penting dalam mengawal proyek strategis nasional.
Tidak lama setelah penangkapan empat pelaku di pelabuhan, polisi menangkap A di kediamannya di Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat.
Sebanyak 102 tersangka ditangkap dalam operasi tersebut. Dari jumlah itu, terdapat 98 tersangka laki-laki dan 4 perempuan.
Polrestabes Medan mengungkap dua kasus besar dalam kurun waktu tersebut. Kasus pertama terjadi di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Cicak Rowo, Kota Tanjung Balai, pada 24 Mei 2025.
Emir mengatakan penangkapan dilakukan di dua titik berbeda sepanjang Jalan Raya Bogor, Kelurahan Rambutan.
MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa ancaman narkoba menjadi salah satu tantangan terbesar dalam upaya mewujudkan Generasi Emas 2045.
Di samping melakukan penindakan, Polri juga melakukan pencegahan. Jenderal Listyo menyebut pihaknya mengidentifikasi 325 kampung narkoba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved