Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pertemuan Puan-AHY, Pengamat: Anies Perlu Ajak Anggota Koalisi Duduk Bersama

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
13/6/2023 16:47
Pertemuan Puan-AHY, Pengamat: Anies Perlu Ajak Anggota Koalisi Duduk Bersama
Bacapres Anies Baswedan(MI/Bilal Nugraha )

PENGAMAT politik dari Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam mengemukakan, pertemuan pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani berpeluang menggoyahkan soliditas Koalisi Perubahan.

“Jika situasi ini tidak dikelola dengan baik oleh capres selalu penerima mandat koalisi, dan jika akhirnya Demokrat akhirnya melakukan evaluasi terhadap koalisi perubahan dan mulai membangun kerja sama dengan PDIP, maka selain tiket pencapresan Anies akan hilang, narasi perubahan yang ia usung juga bisa melemah,” tegas Khoirul kepada Media Indonesia, Selasa (13/6).

Maka dari itu, Khoirul menilai Anies perlu segera mengajak anggota koalisi untuk duduk bersama, merapatkan barisan, termasuk segera mengkalkulasikan semua nama potensial cawapres.

Baca juga: PKS Tidak Khawatir Demokrat Bakal Bermanuver

Nama potensial cawapres nantinya untuk diukur menggunakan indikator-indikator utama cawapres yang telah ia tentukan, mulai dari indikator elektoral, ideologi, logistik, kerentanan, jaringan partai, hingga jaringan non-partai yang dimiliki.

Jika Demokrat kemudian bekerja sama dengan PDIP, kata Khoirul, maka posisinya di Koalisi Perubahan bisa diisi oleh Golkar atau PKB, namun hal itu berimplikasi menjadi ‘kurang relevannya’.

Baca juga: Demokrat Tegaskan Permintaan Percepatan Pengumuman Anies Bukan Ancaman Keluar Koalisi

Bahkan, Khoirul berpendapat rencana pertemuan dan kerja sama PDIP dengan Partai Demokrat merupakan "sinyal ancaman" dari PDIP terhadap strategi permainan yang tengah dimainkan oleh sel-sel kekuatan politik di lingkaran Istana Presiden yang disinyalir tengah bermain mata dengan Gerindra.

“PDIP yang belakangan ini dikepung habis oleh berbagai kekuatan di lingkaran istana, kini membuktikan bahwa langkah politik yang selama ini dihitung sebagai hal yang tidak mungkin, kini ternyata mungkin terjadi,” tegasnya.

“Perubahan sikap PDIP terhadap Partai Demokrat ini juga mengindikasikan adanya ‘sense of urgency’ di internal PDIP, untuk merespon strategi pengepungan istana yg belakangan justru menguntungkan Prabowo Subianto,” tambahnya.

Di sisi lain, respon positif Partai Demokrat terhadap komunikasi tawaran kerjasama PDIP yang berpeluang menggoyahkan soliditas Koalisi Perubahan, tampaknya juga dipicu oleh manuver elit Partai Nasdem yang belakangan justru melakukan serangan terbuka pada AHY terkait bursa cawapres Anies.

“Di level ini, peran aktif Capres Anies untuk menetralisir manuver dari pihak-pihak internal koalisinya yang justru menciptakan instabilitas di internal koalisinya menjadi urgen untuk dilakukan,” ungkapnya.

Jika Anies tidak gerak cepat, Khoirul menilai Anies bisa kehilangan momentum untuk mewujudkan koalisi perubahan berlayar. (Ykb/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya