PARTAI Demokrat menegaskan desakan pengumuman calon wakil presiden (cawapres) untuk calon presiden (capres) Anies Baswedan bukan bentuk ancaman untuk bubar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Ini mesti diluruskan dulu, jadi, janganlah kemudian wah kita mengancam mau bubar, mau keluar, enggak itu, enggak ada itu dari koalisi," kata Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam telekonferensi pada Sabtu (10/6).
Herzaky mengatakan Partai Demokrat telah melakukan evaluasi atas perkembangan politik yang terjadi di Indonesia saat ini. Selain itu, mereka juga mempertimbangkan suara Anies dari beberapa hasil jajak pendapat lembaga survei.
Baca juga: Demokrat Beberkan Alasan Ingin Cawapres Anies Segera Diumumkan
Menurutnya, pengumuman sosok cawapres Anies sudah mendesak. Dia menegaskan permintaan itu tidak mengartikan KPP sedang retak. "Tidak ada kaitan dengan koalisi," ucap Herzaky.
Herzaky juga menyebut sejumlah masyarakat yang ditemuinya meminta cawapres Anies diumumkan sekarang. Tujuannya, agar mengetahui arah KPP berlayar dan tidak takut diganggu kubu lain.
Baca juga: Gertak Sambal untuk Amankan Peluang Cawapres
"Kalau Demokrat kami yakin lah sudah terbukti kok, 8,5 tahun dikerjain pemerintah, masih terus bertahan di oposisi, dikerjain kekuasaan. Tapi, khawatirnya yang lain," ujar Herzaky.
Di sisi lain, Partai NasDem menyebut penentuan waktu pengumuman sosok calon wakil presiden (cawapres) untuk calon presiden (capres) Anies Baswedan tidak mudah. Sebab, harus berdasarkan kesepakatan tiga partai dalam KPP.
"Tidak semudah itu mengumumkan. Karena tiga partai koalisi masih terus berkomunikasi dengan signifikan," kata Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Juni 2023.
Sahroni menyebut ada retorika dalam penentuan pengumuman sosok cawapres itu. Hanya ketua umum tiga partai dalam koalisi yang bisa menentukan harinya.
"Kapan entah hari apa itu yang tau hanya para ketum (ketua umum)," ucap Sahroni. (Z-3)