Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DIREKTUR Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset Dan Teknologi (Dirjen Dikti-Ristek) Lukman menyampaikan pihaknya akan segera melakukan investigasi terkait temuan bunker narkoba yang ada di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Lukman menyebut dia akan menginstruksikan Inspektorat Jenderal Kemendikbud-Ristek untuk melakukan penyidikan terhadap oknum yang terlibat dalam kelalaian masuknya bunker narkoba ke lingkungan kampus.
“Kalau ada keterlibatan orang dalam, apakah itu dosen, tendik, mahasiswa, kami akan mengeluarkan sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Tetapi tidak menghilangkan unsur pidananya ya. Kalau pidana biarkan itu urusan kepolisian, penyelidikan kriminalnya diserahkan ke kepolisian. Kalau ada yang terlibat, kami tidak segan-segan, kalau perlu diberhentikan ya kita berhentikan,” ujarnya kepada Media Indonesia, Minggu (11/6).
Baca juga: Disebut Ada Bunker Narkoba di Kampusnya, Ini Kata Pihak UNM
Ia mengaku heran mengapa bunker narkoba bisa sampai masuk ke dalam lingkungan kampus. Lukman juga menyesalkan pengawasan yang lemah dan kelalaian pihak kampus.
“Kenapa bisa ada proses masuk? Kenapa dibiarkan begitu? Pokoknya kalau memang terbukti itu ada kelalaian dari pihak kami, ya kami akan tindak tegas,” kata dia.
Baca juga: Kabareskrim Didorong Gencarkan Pemberantasan Narkoba
Lukman juga meminta kepada masyarakat, terutama mahasiswa dan warga kampus di mana pun berada, jika melihat atau mendengar isu transaksi narkoba di lingkungan kampus untuk segera melapor ke posko yang disediakan oleh Kemendikbud-Ristek.
“Kami dalam minggu ini akan buat hotline-nya. Nanti akan segera kami buat untuk pengaduan. Saya instruksikan ke LLDikti untuk menerima pengaduan kalau ditengarai ada indikasi transaksi narkoba atau ada narkoba di lingkungan kampus. Kami bekerja sama dengan pihak BNN dan Polri juga untuk ditindaklanjuti,” jelasnya.
Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti-Ristek itu juga meminta agar seluruh pihak dapat bekerja sama mencegah peredaran narkoba di lingkungan pendidikan. Ia berharap satu kasus yang ditemukan di UNM Makassar tidak membuat citra pendidikan menjadi sarang narkoba.
“Jangan sampai kita generalisasi bahwa kampus ada narkoba. Itu tolong hati-hati, kita tidak ingin ada dunia pendidikan seolah-olah sudah semuanya terkontaminasi narkoba. Ini kan hanya beberapa. Kami sampaikan yang penting itu bukan mencegah, sosialisasi, tetapi nilai yang ditanamkan di mahasiswa, itu juga bukan dari kami, di kampus, dari keluarga dan lingkungan. Kita berbuih-buih dari kampus dan lainnya ternyata di lingkugan masyarakat sekitarnya, keluarga tidak mendukung, ini bahaya. Saat ini kita harus kerja bersama. Ini momentum yang tepat untuk berbenah,” pungkasnya. (Z-10)
KOTA Makassar, Sulawesi Selatan, akan menjadi tuan rumah ajang Sulawesi Bike Week Tahun 2025 yang dipusatkan di Anjungan Pantai Losari, Makassar, pada September 2025 mendatang.
SETELAH menjalani puncak haji di Arafah, sebagian jemaah haji Kloter 6 Embarkasi Ujung Pandang (UPG) Makassar, merayakan momen bersejarah dengan menggelar tradisi unik Mappatoppo.
Tapi karena kejadian itu, salat Jumat sempat terhenti. Ustaz Yahya langsung dievakuasi ke Klinik Bahagia Minasa Upa, yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari masjid.
Hewan kurban yang dikelola berjumlah 98 ekor sapi dan 10 ekor kambing, dengan total 7,9 ton daging yang akan dibagikan pada masyarakat.
USTAZ Yahya Waloni wafat hari ini, Jumat (6/6), pada saat menjadi khatib di Masjid Darul Falah Blok M, Minasa Upa, Makassar Sulawesi Selatan.
Stok hewan kurban di Sulsel sangat mencukupi tahun ini, dengan ketersediaan sapi, kerbau, dan kambing jauh melebihi kebutuhan masyarakat.
Anak-anak Indonesia yang berstatus stateless di Malaysia adalah generasi mendatang bangsa yang harus senantiasa dirangkul.
Kasus bunker narkoba di Universitas Negeri Makassar (UNM) harus dihukum. Kasus ini merupakan kasus yang memalukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved