Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Di balik hingar bingar kegiatan Kemah Restorasi dan Sekolah Caleg yang diselenggarakan DPW Nasdem Jawa Barat di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, sesosok pria paruh baya mencuri perhatian. Mengenakan ikat kepala khas Sunda dan bercelana selutut, penampilan pria itu sangat berbeda dari peserta lainnya yang terlihat lebih rapi. Namun tanpa rasa minder, ia mau berbaur dan bersosialisasi dengan ratusan peserta yang hadir.
Sosok pria itu bernama Dedi Santoso, ia merupakan penyandang disabilitas yang mantap maju sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai Nasdem untuk Pemilu 2024. Ia mendaftar sebagai bacaleg DPRD Kota Bogor.
Dedi Santoso terjun ke dunia politik karena dorongan rekan-rekannya sesama penyandang disabilitas untuk memperjuangkan hak-haknya agar disamakan dengan orang lain pada umumnya, baik lingkup dunia pendidikan, kesehatan, aksesibilitas pelayanan publik dan masalah lapangan pekerjaan.
Baca juga: Surya Paloh Buka Sekolah Calon Legislatif DPW NasDem Jabar
"Saya maju dari Dapil 1 Kota Bogor karena mau membantu masyarakat, terutama teman-teman disabilitas agar dapat perhatian lebih dari pemerintah," kata Dedi, Kamis, (1/6).
Tidak seperti kebanyakan bacaleg yang berlatar belakang bermacam profesi yang terbilang mapan dalam hal ekonomi, Dedi hanyalah seorang pedagang kaki lima (PKL) yang setiap hari berjualan kue di sekitar Jalan Surya Kencana, Kota Bogor.
Namun Dedi tak begitu terlalu memikirkan berapa modal yang harus dikeluarkan untuk menjadi calon wakil rakyat karena ia maju dari Partai Nasdem yang tak meminta sepeser pun mahar politik untuk mengikuti pemilu 2024.
Baca juga: NasDem Segera Siapkan Rekening Khusus Dana Kampanye
"Berdagang dari pagi sampai sore, penghasilan sehari-hari dipakai buat kebutuhan keluarga. Alhamdulillah istri dan anak-anak ikut mendukung saya maju, mudah-mudahan ikhtiar saya bisa menolong teman-teman (disabilitas) dan masyarakat lainnya," ujarnya.
Ia menyakini akan lebih mudah memperjuangkan hak-hak bagi penyandang disabilitas apabila dilakukan langsung lewat kursi wakil rakyat. Dengan harapan ke depan, kaum disabilitas dapat hidup berdampingan tanpa sekat dengan masyarakat pada umumnya.
Karena kondisi fisik yang tidak sempurna, sehari-hari bapak dua anak itu harus ditemani sebuah tongkat dari kayu untuk menjalankan aktivitasnya, termasuk selama mengikuti kegiatan pembekalan bacaleg di Lembang.
Terjangkit Polio
Awalnya, pria yang telah berusia 52 tahun ini lahir dalam keadaan normal. Namun malang tak dapat ditolak, pada tahun 1973 ia mengalami sakit polio sehingga menyebabkan kakinya menjadi tidak normal dan harus memakai alat bantu.
"Walaupun kondisi saya begini tapi tidak sampai mengganggu aktivitas. Saya sudah terbiasa, bahkan ketika daftar nyalon, pengurus Nasdem juga menyambut kehadiran saya dengan sangat baik," ucapnya.
Ketua DPD Partai NasDem Kota Bogor, Muhammad Benny Nur Agubi mengatakan, pihaknya terbuka bagi siapa saja yang ingin maju menjadi calon wakil rakyat, termasuk penyandang disabilitas seperti Dedi.
"Pak Dedi salah satu pendaftar bacaleg yang memang berjuang, beliau mengikuti proses perekrutan (kader) dan bisa mengumpulkan 900 kartu tanda anggota (KTA) dalam tempo 2,5 bulan. Ini luar biasa dan kami tentunya harus mensuport," kata Benny.
Benny menuturkan, sebenarnya ada tiga orang disabilitas yang mendaftar melalui DPD Nasdem Kota Bogor namun hanya Dedi yang terus maju. Dengan hadirnya Dedi, pihaknya berharap bisa mencetak sejarah dengan memenangkan seorang penyandang disabilitas duduk di kursi wakil rakyat.
"Kami sangat mendukung, bentuk dukungannya tidak ada sepeserpun mahar yang dipungut pada calon yang maju dari Nasdem. Bahkan dari mulai proses pendaftaran, mengadakan kegiatan, dan menyiapkan alat peraga kampanye," ungkap Benny.
(Z-9)
Dengan banyak perbedaan, suku, agama, bahasa, dan ras menjadi modal untuk meneruskan perjuangan para terdahulu.
Lulus SMA, gadis itu melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia dan University of Groningen di Negeri Belanda.
Potensi risiko gangguan kejiwaan di kalangan caleg menjadi atensi manajemen RSUD Sayang.
RUMAH sakit (RS) Otto, di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat menyatakan telah menyiapkan ruangan dan layanan khusus untuk para calon legislatif (caleg) yang stres.
Caleg yang mengalami gangguan mental usai pencoblosan dilayani di klinik psikiatri
DPD Partai NasDem Tangsel, Banten, pekan lalu menggelar seleksi bakal calon legislatif (bacaleg). Seleksi dilakukan untuk mendapatkan calon legislatif terbaik yang akan membawa nama NasDem.
Ia berharap masyarakat bisa terus memberikan dukungan dan restu agar nantinya perwakilan anak muda bisa membawa gagasan dan aspirasi di legislatif DPRD Tangsel.
Milla Anggraeny mengatakan pengaruh media sosial sangat luar biasa saat ini. Namun, masih banyak UMKM yang belum memanfaatkan media sosial untuk kepentingan promosi produk usaha.
Ketua DPW Partai Gelora DKI Jakarta, Triwisaksana mengatakan membuktikan Partai Gelora sudah menjadi salah satu alternatif saluran politik warga Jakarta
Nurdin mengatakan, dari 18 partai hanya partai Hanura yang mendaftarkan hanya 100 Bacaleg, 17 partai lainnya seusai dengan maksimal pencalonan yakni 106 orang.
FOUNDER Forum Pojok Inspirasi Arief Rahmat Nugraha menegaskan janjinya untuk memajukan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved