Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH Indonesia telah menandatangani 10 kesepakatan bilateral dengan Republik Islam Iran. Kesepakatan itu dibuat dalam kunjungan kenegaraan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa, (23/5).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan untuk kerja sama bilateral, Indonesia dan Republik Islam Iran telah membuat pilot project untuk telemedicine dan kolaborasi alat telemedicine di 11 puskesmas.
"Saya juga tafi menyampaikan terkait alih teknologi dan produksi bersama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN dan kerja sama bioteknologi dan nanoteknologi untuk kesehatan energi pertanian, dan lingkungan," ujar presiden saat memberikan pernyataan pers bersama di Ruang Teratai, Istana Kepresidenan Bogor.
Baca juga: Selain Jokowi, Presiden Iran akan Kunjungi Ketua MPR dan DPR
Kerja sama lain, ujar presiden, Indonesia dan Iran telah menandatangani Preferencial Trade Agreement (PTA) untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Selain itu, Jokowi mengatakan kedua negara telah menjajaki pembentukan kesepakatan bisnis serta investasi pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) serta solusi investasi untuk sektor minyak dan gas.
"Semoga dapat makin meningkatkan perdagangan Indonesia dan Iran," ucap presiden.
Lalu, presiden menambahkan Indonesia dan Iran juga menjalin bekerja sama dalam bidang teknologi sinyal perkeretaapian. Presiden telah menyampaikan harapan untuk kerja sama riset bersama, alih teknologi dan assembly.
Baca juga: Jokowi Sambut Presiden Iran di Istana Bogor
Pada pertemuan bilateral, telah disepakati sepuluh kesepakatan yang mencangkup:
1. Bidang preferensi perdagangan
2. Pemberantasan peredaran gelap narkotika, zat psikotropika dan prekursornya
3. Ilmu pengetahuan (Iptek) dan inovasi
4. Jaminan produk halal
5. Pengembangan sektor energi
6. Regulasi di bidang produk farmasi, biologi, obat tradisional, kosmetik dan pangan olahan
7. Pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas,
8. Bantuan administrasi timbal balik di bidang kepabeanan
9. Promosi perdagangan
10. Program pertukaran kebudayaan.
Adapun delegasi Indonesia yang hadir pada pertemuan bilateral tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) L.T Handoko, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Duta Besar Indonesia Duta Besar Indonesia untuk Iran Ronny Prasetyo Yuliantoro dan Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Jatmiko Heru Prasetyo.
Sementara itu, Presiden Seyyed Ebrahim Raisi mengatakan kerja sama yang telah dijalin mampu meningkatkan hubungan antara kedua negara. Ia berharap Indonesia dan Iran bisa berperan di kawasan maupun internasional.
(Z-9)
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
Dalam buku kumpulan memoar mendiang Presiden Ebrahim Raisi, dituturkan masa kecilnya yang penuh perjuangan.
"Presiden Iran menceritakan Iran banyak mendapatkan tekanan dari negara-negara Barat. Namun, dari tekanan tersebut justru telah membuat Iran mengalami banyak kemajuan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved