Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cara Menangkal Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
23/5/2023 05:30
Cara Menangkal Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Ilustrasi(Freepik)

Selama Pemilihan Presiden 2019, masalah yang serius muncul dalam bentuk berita palsu atau hoaks. Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkoinfo), dari Januari hingga Maret 2019, tercatat sekitar 130 hoaks politik yang beredar di media sosial. Namun, angka ini hanya mewakili sebagian kecil dari masalah yang lebih besar. 

Pada April 2019, jumlah hoaks meningkat menjadi sekitar 501, diikuti oleh 453 hoaks pada Maret, dan 402 hoaks pada Mei. Data ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah hoaks yang tersebar di media sosial.

Selain itu, penelitian yang dilakukan Kajian Masyarakat Antifitnah Indonesia menunjukkan, antara Desember 2018 dan Januari 2019, jumlah hoaks di media sosial meningkat hingga 61%. Hal itu membuktikan masalah hoaks semakin mengkhawatirkan di Indonesia, terutama selama masa pemilihan umum. 

Baca juga: Gerindra: Tim Cegah Hoaks Polri untuk Kepentingan Semua

Dampak dari hoaks ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga lainnya. Selain itu, hoaks juga dapat memicu konflik dan memperkeruh suasana politik di Indonesia.

Fenomena hoaks ini terjadi karena di era digital saat ini, akses informasi semakin mudah dan teknologi memungkinkan penyebaran informasi dengan cepat. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memeriksa keakuratan berita sebelum membagikannya di media sosial. Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, kita harus berperan serta dalam mengantisipasi penyebaran hoaks menjelang Pemilihan Presiden 2024. 

Baca juga: Bawaslu Dukung Langkah Kapolri Bentuk Tim Cegah Hoaks dan Black Campaign Pemilu 2024

Jika hoaks dengan mudah dan cepat tersebar di media sosial, hal tersebut dapat merusak reputasi calon presiden dan bahkan memicu kerusuhan.

Berikut adalah cara menangkal hoaks menjelang Pemilu 2024

1. Jangan mudah terprovokasi berita sensasional

Hindari terjebak oleh berita sensasional yang dapat memicu emosi kita. 

Pasalnya, dalam kondisi tersebut, kita menjadi rentan terhadap pengaruh suasana dan cenderung langsung membagikan berita tanpa melakukan verifikasi kebenarannya terlebih dahulu. 

Situasi ini sering terjadi pada periode kampanye pemilihan umum, saat para kandidat saling menyerang dan mengungkapkan kelemahan lawan politik mereka.

Sebagai contoh, ada berita politik yang menuduh seorang kandidat melakukan korupsi atau pelanggaran hukum tanpa memberikan bukti yang jelas dan akurat. Berita semacam ini dapat memancing emosi pembaca dan mempengaruhi opini mereka terhadap kandidat tersebut tanpa mempertimbangkan fakta yang sebenarnya. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak mudah terpancing oleh berita sensasional dan selalu melakukan verifikasi sebelum membagikannya.

2. Periksa keaslian sumber berita

Lakukan verifikasi terhadap sumber berita dengan memeriksa situs atau laman yang mempublikasikannya. Pastikan sumber berita tersebut dapat dipercaya dan memiliki reputasi yang baik. 

Sebagai contoh, ketika kita menemukan sebuah berita yang beredar di media sosial, sebaiknya jangan langsung mempercayainya dan membagikannya. Kita perlu melakukan pengecekan keaslian sumber berita dengan melihat apakah ada media resmi yang mengonfirmasi berita tersebut. 

Jika tidak ada, disarankan untuk mencari informasi lebih lanjut tentang sumber berita tersebut, termasuk memeriksa kepercayaan dan reputasinya. Kita harus berhati-hati terhadap situs atau laman yang hanya mencari perhatian tanpa memedulikan kebenaran fakta.

3. Verifikasi kebenaran berita

Pastikan memverifikasi kebenaran berita dengan memeriksa asal usul informasi dan apakah berita tersebut merupakan fakta atau pendapat. Pastikan bahwa berita didasarkan pada fakta yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukan hanya pendapat subjektif. 

Dalam konteks politik, seringkali terdapat berita yang hanya berdasarkan pendapat subjektif dari seorang analis politik atau individu tertentu, tanpa didukung fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Sebelum menyebarkan atau mempercayai berita, pastikan berita tersebut memiliki sumber informasi yang jelas dan didukung oleh fakta yang dapat diverifikasi. 

Hindari berita yang hanya berdasarkan pendapat semata atau pandangan subjektif tanpa didukung oleh data atau bukti konkret.

4. Periksa tautan sumber berita

Selalu periksa tautan ke sumber berita untuk memastikan bahwa itu berasal dari sumber yang valid dan dapat dipercaya. 

Di era digital, banyak situs palsu yang meniru situs berita populer, sehingga perlu untuk berhati-hati. 

Sebelum mempercayai atau menyebarkan berita, pastikan memeriksa URL atau tautan yang tercantum pada berita tersebut dan memastikan bahwa itu berasal dari situs yang memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya. 

Selain itu, dapat mencari informasi tambahan tentang situs tersebut, seperti kebijakan editorial dan pengalaman pengguna lainnya. Hal ini akan membantu dalam menilai apakah sumber berita tersebut dapat dipercaya atau tidak. 

Selalu waspada terhadap tautan yang menyesatkan atau mengarahkan ke situs berbahaya, seperti situs phishing atau malware.

5. Perbandingan berita

Jika menemukan berita yang terdengar mencolok atau kontroversial, penting untuk membandingkan informasi serupa dari beberapa sumber yang berbeda guna memastikan kebenarannya. 

Cari berita tersebut dari berbagai media, baik media tradisional maupun daring, untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas dan objektif.

Misalnya, dalam kasus berita tentang peristiwa penting seperti pemilihan umum atau demonstrasi, disarankan untuk mencari informasi dari sumber yang beragam agar mendapatkan sudut pandang yang berbeda. 

Berita dari media tradisional seperti koran atau televisi mungkin memberikan perspektif yang berbeda dengan media daring seperti blog atau situs berita alternatif. 

Dengan membandingkan berita dari beberapa sumber, kita dapat memeriksa kebenaran fakta dan mengetahui jika terdapat informasi yang hilang atau salah dalam salah satu sumber tertentu.

Menghadapi berita seputar pemilihan presiden memang merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, sebagai netizen yang cerdas, kita harus tetap berhati-hati agar tidak terperangkap dalam informasi yang tidak akurat atau propaganda yang merugikan. 

Sangat penting bagi kita untuk memeriksa kebenaran berita yang kita baca dengan membandingkan sumber-sumber yang berbeda dan mempertimbangkan sudut pandang yang beragam. 

Sebagai netizen yang bertanggung jawab, kita harus memilih informasi yang objektif dan dapat dipercaya. Hindari menyebarkan berita yang belum terverifikasi atau tidak benar.

Sebagai masyarakat kita juga harus mendukung agar Pemilihan Presiden 2024 berlangsung dalam iklim yang positif, sehingga keberlangsungan proses demokrasi yang adil dan terbuka tetap terjaga. 

Kita harus bekerja sama untuk membangun budaya politik yang sehat, di mana semua pihak dapat berpartisipasi dengan sopan dan saling menghargai perbedaan pendapat. Dengan demikian, kita dapat menciptakan suasana pemilihan yang kondusif dan menganut teguh prinsip-prinsip demokrasi. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya