Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jokowi Alami Konflik Kepentingan Politik 2024

Khoerun Nadif Rahmat
08/5/2023 23:58
Jokowi Alami Konflik Kepentingan Politik 2024
Silaturahmi partai koalisi pendukung pemerintah dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta,(Antara)

PENGAMAT politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memanggil enam ketua umum partai politik (parpol) ke Istana Negara sarat akan konflik kepentingan. Terlebih Jokowi tidak melibatkan NasDem yang notabene masih di dalam lingkaran koalisi. 

Cecep mengatakan seharusnya Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Presiden mampu mewadahi seluruh masyarakat. Tanpa embel-embel, kepentingan Parpol tertentu.

"Nah itu sebaiknya, karena memang pada diri Jokowi itu melekat sebagai seorang presiden dimana dia harus mewadahi kelompok masyarakatnya. Bukan partai tertentu. Kalau kayak gini kan jadi ada Conflict of Interest yang dilakukan oleh Jokowi," kata Cecep, Senin, (8/5).

Baca juga : Surya Paloh : Jangan Terus Pertajam Perbedaan, Gol Besar Kita Indonesia Maju

Oleh karena itu, Cecep mengatakan bahwa wajar jika sejumlah pihak mengkritik keputusan Presiden Jokowi tersebut. Sebab, seharusnya ia tidak memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

Jokowi, lanjut Cecep, seharusnya belajar dari para Presiden terdahulu yang mengambil sikap netral saat memasuki senjakala masa jabatannya.

Baca juga : Jusuf Kalla Kritik Sikap Jokowi yang tak Undang NasDem ke Istana

"Nah ini yang kemudian ditanggapi juga oleh Surya Paloh, oleh Jusuf Kalla, dan oleh Anies sendiri dan memang idealnya seperti halnya pada presiden sebelumnya di masa akhir jabatan sebenarnya tidak menggunakan rumah kekuasaan untuk kemudian berusaha mempengaruhi kegiatan atau fenomena politik yang akan terjadi," beber Cecep.

"Memang harusnya bisa menjaga diri, meskipun Jokowi menyampaikan bahwa 'saya politisi juga'. Misalkan begini, misalnya Ganjar atau Prabowo ketika keliling itu tidak di hari kerja ya, di Sabtu-Minggu," imbuhnya.

Cecep melanjutkan, imbas dari kejadian tersebut akan berpengaruh pada perjalanan karir politik trah Jokowi ke depannya.

Sebab, kontestasi di daerah akan berada pada tingkat nasional dan diharapkan meraka mampu menjalin komunikasi yang baik dengan sejumlah parpol.

"Saya kira Gibran dan juga Boby, bahkan adiknya Kaesang akan membangun kerjasama politik juga. Karena politik era sekarang mungkin beberapa partai di tingkat nasional tidak bekerjasama. Tapi di daerah kan mereka berkawan. Dan dalam politik sendiri dinamis ya, mungkin sekarang enggak berkawan tapi nantinya di pemilu selanjutnya akan berteman," terang Cecep.

"Jadi, masing-masing menjadi aktor politik yang berbeda tentu saja dengan Jokowi," pungkasnya. (Z-8).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya