Kerap Diejek, Ini Alasan Prabowo Kembali Maju sebagai Capres

Ardi Teristi Hardi
04/5/2023 06:05
Kerap Diejek, Ini Alasan Prabowo Kembali Maju sebagai Capres
Prabowo menegaskan langkah maju sebagai capres sebagai bentuk pengabdian.(Antara)

DALAM pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, menjadi pencalonan Prabowo Subianto ketiga kalinya. Dalam dua pertarungan sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra itu kalah menghadapi Joko Widodo. Prabowo pun mengaku dirinya kerap diejek karena kembali maju sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres.

"Yang mengenyek (mengejek) saya, saya katakan, Prabowo jatuh, tapi Prabowo bangkit kembali. Tidak ada kata menyerah dalam hati pejuang," kata Prabowo, dalam Reiuni Akbar & Halal Bihalal Purnawirawan  TNI-Polri bersama Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto di Jogja Expo Center, Bantul, Rabu (3/5). 

Prabowo mengaku meneladani semangat Panglima Besar Jendral Sudirman, yang pantang menyerah untuk berjuang demi bangsa dan negara. Prabowo mengatakan, dirinya di TNI dididik untuk terus berjuang sampai  nafas yang terakhir. Selama hayat di kandung badan, kita berjuang terus  sampai titik darah penghabisan

Baca juga: Politikus Senior Partai Gerindra M Taufik Meninggal Dunia

"Saya dididik untuk tidak menyerah. Menang kalah biasa," kata dia.

Prabowo menegaskan Ia akan terus mengabdi selama tenaga masih ada, selama diperlukan, dan dibutuhkan bangsa dan negara. Prabowo menegaskan, dirinya akan maju sebagai Capres dengan baik, tidak usah terlalu tegang-tegangan.

Baca juga: Prabowo Butuh Dukungan Kelompok Islam, Bisa Berpasangan dengan Anies di 2024

Prabowo mengatakan, dirinya sudah lihat sosok bakal capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ia menilai keduanya memiliki niat berbuat baik untuk negara. "Jangan mau diprovokasi menjelek-jelekkan siapapun. Kita akan bersaing gagasan, ide, dan program," kata dia.

Menteri Pertahanan itu berharap rakyat tidak mudah diadu domba. Perbedaan, kata Prabowo, bukan masalah. "Kita dihina kita senyum, kita difitnak kita teguh. Kita diejek, kita tetap memberi yang terbaik," kata Prabowo.

Istana Negara

Di acara yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani menegaskan, tidak ada pembicaraan Capres dan Cawapres dalam pertemuan 6 Ketua Umum Parpol pendukung pemerintah di Istana Negara (2/5).

"Sampai hari ini, kami monitor tidak ada pembicaraan itu. Itu semua syak wasangka (kecurigaan)," kata dia, Rabu (3/5).

Presiden Jokowi, kata Muzani menitipkan kebijakan-kebijakan yang sudah baik dipertahankan dan diteruskan pada kepemimpinan berikutnya. Hal itu memerlukan peta jalan (road map) agar Indonesia menjadi negara yang kaya, lebih baik, bersatu, keadilan, dan kemakmuran bisa terwujud.

Dalam kesempatan itu, ia juga kembali menegaskan, Prabowo Subianto tetap menjadi Calon Presiden dari Partai Gerindra. "Sekali Prabowo, tetap Prabowo," kata dia. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya